Takdir yang Tak Pernah Kusepakati

Shinta Puspita Sari
Chapter #5

Chapter #5

Di malam yang mulai menggigit. Gerimis mulai turun.

“Minggu depan, akan kuselesaikan semuanya,” ujar Mira tiba-tiba, memecah keheningan. Ia meletakkan gelasnya dengan lembut, lalu mengalihkan pandangannya ke wajahku.

Aku menghela napas panjang. “Kurasa aku butuh waktu lebih, Mir.”

Mata Mira menyipit. “Untuk membujuk Sinta? Membuat pengakuan?”

Aku mengangguk dan memainkan kunci mobil yang kusimpan di atas meja. “Karena sedari awal Sinta tak pernah mengizinkan. Aku salah tidak berterus-terang kepada Sinta.”

Mira mendesah panjang. Ia melipat kedua tangannya. “Sinta tak pernah tahu apa yang sudah kaulakukan selama ini Rama?” tanyanya tiba-tiba. Kali ini dengan keheranan. Keningnya mengerut dengan tatapan menyipit namun tajam.

Aku menggeleng, memandang Mira dengan wajah bersalah. “Nanti akan kupikirkan lagi bagaimana cara menyampaikan hal ini kepada Sinta,” seruku berusaha tenang, meskipun jelas dari nada bicaraku aku sungguh tak yakin Sinta akan setuju dengan keputusan dan keinginanku. Aku yakin Sinta akan terkejut mendengar pengakuanku.

Mira mendengus pelan, lalu menatap ke arah luar. “Kurasa kamu bukan satu-satunya pria di muka bumi ini yang tak pernah mau mendengarkan isteri Rama. Rata-rata pria yang mapan berpikir istri tak perlu ikut campur urusan pria. Mereka seakan mengukung istrinya dalam sebuah ruang sempit. Kamar, kasur, dapur!”

Lihat selengkapnya