Sesampainya di perpustakaan, dr. Steve mencari-cari wanita yang mirip dengan Natasha. Menurut perkataan Alexander tadi, wanita yang berkaitan dengan Natasha ada di perpustakaan ini. Dr. Steve mencari dengan seksama, menyusuri lorong demi lorong di antara rak-rak buku di perpustakaan yang hening. Setiap suara tapak sepatu di lantai perpustakaan tersebut bergema, mengumandangkan pada semua orang yang berada di perpustakaan tersebut bahwa ada seseorang yang sedang berjalan. Suasana hening dan tenang yang ada di perpustakaan tersebut membuat dr. Steve yang tergesa-gesa mencari seseorang menarik perhatian beberapa pengunjung perpustakaan tersebut. Dengan kemeja biru pucat, lengan panjangnya digulung di pertengahan lengan dan dua kancing teratas terbuka, jam tangan mahal di pergelangan kirinya, sepatu fantovel hitam dan celana hitam membuat dirinya sendiri menjadi pusat perhatian.
Setelah mencari beberapa saat, akhirnya orang yang dicari dr. Steve berada di meja di rak bagian hukum dan peradilan. Ditariknya napas panjang untuk menenangkan jantungnya yang berdetak kencang sebelum mendatangi wanita yang mengenakan blouse putih dan celana warna coklat tersebut. Dilihatnya wanita tadi berdiri dan kembali mencari sebuah buku di rak yang berada di belakang mejanya itu. Rambut dikuncir kuda dan kacamata bundarnya menghiasi wajahnya. Sekilas dilihat wajah itu sedikit mirip dengan Natasha. Setelah diingatnya kembali wajah familiar itu, akhirnya dr. Steve ingat, wanita itu adalah wali pasiennya di rumah sakit belum lama ini, kalau tidak salah ingat, namanya adalah Rachel. Rachel Lear.
Di sisi lain, Rachel yang merasakan seseorang sedang melihat dirinya dengan intens, segera berdiri. Dia berpura-pura mencari buku di rak di belakang meja yang di dudukinya tadi. Dengan gerakan alami dan anggun serta tanpa tergesa-gesa mampu membuat orang yang mengawasinya tidak curiga bahwa Rachel sudah waspada. Setelah yakin yang menguntitnya masuk ke perpustakaan hanya satu orang, Rachel memutuskan untuk melakukan kontak langsung dengan penguntit tersebut. Rachel pura-pura mencari buku sambil menghitung langkah orang yang sedang mendatanginya itu. Dan setelah orang tersebut berada di belakang Rachel, dia sudah bersiap menghadapinya. Saat pundak Rachel di tepuk dari belakang, saat itulah Rachel memegang tangan yang berada dipundaknya tersebut dan dia memutar badannya sembari memelintir tangan orang itu. Dengan segera orang tadi di pepetnya ke rak buku dengan tangan yang terpelintir ke belakang tubuhnya.
"Aduh... Aduh... Stop... Stop...," kata seorang pria yang dipitingnya ke rak tersebut.
"Katakan kau siapa dan apa maksudmu mengikuti ke sini?" tanya Rachel kepada pria itu.
"Tolong lepaskan dulu. Aku tidak bermaksud jahat," katanya lebih lanjut.
"Bullshit! Sejak tadi pagi tadi aku sudah dibuntuti orang. Dan kau datang ke sini tidak lama setelah aku masuk ke perpustakaan ini," sanggah Rachel dengan penuh emosi.
"Aku menyusulmu kesini untuk bertanya tentang Natasha," jawab pria itu dengan kesakitan dan tangan kirinya mengacungkan sebuah foto.