Arenara
Hari ini kelasku kedatangan murid baru, namanya Popy. Aku merasa ada yang tak beres dengannya. Entahlah aku bahkan tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena rambut panjang yang menghalanginya. Karena tak ada pilihan lain, ia duduk disebelahku.
Aku tidak mengerti dengannya, Aku tidak bisa melihat kematiannya! Aku sudah beberapa kali memejamkan mataku berusaha agar aku bisa melihat kematiannya.
Nihil.
Aku tidak bisa melihatnya, Apakah Popy hantu? Tidak mungkin bahkan teman temanku yang lain bisa melihatnya. Lalu siapa Popy sebenarnya??
Aku menghela napas kesal, lalu membuka bukuku dan membacanya kembali. Sampai terdengar suara Popy yang berbisik pelan padaku.
"Mencoba mencari tau kematian ku?" lalu tertawa lepas. Aku menutup telingaku suaranya bahkan bisa membuatku tuli.
Anehnya teman temanku bertingkah seolah tidak ada apa apa. Aku tidak sanggup lagi mendengar tawa Popy yang sangat menusuk telingaku, sehingga hal itu membuatku berteriak keras,
"HENTIKAAN!"
hening, tak ada lagi suara Popy. Aku membuka mataku lalu melihat seluruh penghuni ruangan melihat kearahku dengan tatapan bingung. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku yang masih berdenyut.
"Kamu menggangu pelajaran saya, keluar!" Bentak guru yang tengah mengajar. Aku berjalan keluar kelas dengan tangan yang mengepal kuat, hal terakhir kulihat adalah Popy yang sedang tersenyum lebar.
**********
Arenara
Hari demi hari berlalu, aku sudah muak dengan Popy. Entah apa yang dia inginkan, ia selalu menggangguku. Hari ini hari yang membahagiakan karena guruku bilang Popy izin keluar kota karena dinas ayahnya.
Aku cukup senang mendengarnya, setidaknya tidak ada yang mengganguku selama beberapa minggu kedepan. Mengingat hari ini ada pelajaran seni, aku semakin bahagia.