Arenara
Aku berjalan menuju toilet wanita dengan tatapan kosong. Kemarin adalah hari yang melelahkan sepertinya aku butuh menjernihkan pikiran dengan membasuh wajahku.
Hal pertama yang aku lihat setelah aku membuka pintu toilet adalah Anastasia dan Aisi. Ups, maksudku adalah Aisi yang ada dalam tubuh Anastasia.
"Arenara? Aku senang melihatmu. Terimakasih kau telah memberiku tubuh ini untukku, aku merasa seperti hidup kembali"
Aku tersenyum miring lalu berbisik padanya, "berikan aku balasan." Aku mengeluarkan sebuah gunting dari kantong seragamku lalu menggunting rambut Anastasia dengan kasar.
"cukup?" Aisi tersenyum lebar menatapku.
Aku mengangguk lalu keluar dari toilet dengan senyum puasku. Sepertinya rambut ini cukup untuk kujadikan sesembahan tumbal selanjutnya.
**********
Samudra
"kau memang benar benar sudah gila Sam" Rio menatapku sambil mengerutkan dahinya.
"apa? Ini keren tau. Aku ingin lihat bagaimana mimpiku semalam akan terwujud"
Rio berkacak pinggang sambil melotot, "kau pikir gadis yang sama gilanya denganmu itu mau menerima rambutmu itu?!"
Aku mengangguk sambil tersenyum senang.
"Aku sudah melupakan tantangan itu, kau tidak perlu mendekati gadis aneh itu."ujar Rio sambil menunduk.
"kenapa?"
"Aku tidak sudi kau tak dihargai dengan gadis itu. Apa kau lupa? Kemarin dia mengusirmu! Padahal kau sudah berbaik hati memberikan tugas padanya." bentak Rio dengan tatapan marah.
"Aku tidak akan membiarkan dia berbuat begitu padamu Sam, pecayalah," tambah Rio lalu pergi kekursinya.
Apa maksudnya? Memangnya salah jika aku memberikan potongan rambutku kepada Arenara?
Sebenarnya aku punya alasan untuk melakukan hal itu. Semalam aku bermimpi seseorang berbaju merah datang menghampiriku, rambutnya yang panjang menutupi sebagian wajahnya yang agak buram. Perempuan itu datang lalu memotong rambutku dan memberikannya kepada Arenara!
Dan kurasa aku harus mewujudkannya.
Ya, sepertinya memang begitu.
Aku akan memberikan potongan rambutku pada Arenara, lagipula apa yang bisa ia lakukan rambutku? sepertinya itu bukanlah masalah besar.
**********
Arenara
Aku membungkus rambut Anastasia dengan kertas lalu memasukan rambut itu kedalam tasku.
Aku merasakan hal yang aneh. Aku mencium Aroma tajam yang sudah tak asing lagi, aku mencoba mencari asal bau tersebut. tiba tiba...