TAKKUT

zainab najmia
Chapter #11

TAKKUT 10

Arenara

Aku tak bisa tidur semalaman, mungkin efek dari kejadian kemarin yang cukup melelahkan.

Aku kembali teringat pada Ayah, setiap aku mendengar kata itu bayangan tentangnya selalu muncul dibenakku.

Ada dua hal yang ingin aku ketahui saat ini, mengapa pelukan hangat kemarin terasa nyata? Mungkinkah itu ayah? Atau..

Aku mendengar bel berbunyi. Ibu? Bukankah ia sudah pergi?

Aku berjalan menuju pintu dan mengintip dari lubang pintu. Sial, ternyata si botol murahan yang datang.

Aku membuka pintu dan berkata, "mau apa kau?!"

"belajar...bersamamu." ujar Samudra.

"Aku tid–"

"kau harus mau mengajariku", Samudra langsung masuk kedalam rumahku.

"dasar botol murahan!", aku membanting pintu dengan keras.

"Botol mur–? Apa?" Samudra menyipitkan matanya kearahku.

"lupakan." aku membuang muka.

"Ngomong ngomong, Apa kau tidak mau membuatkanku sesuatu? minuman dan sedikit cemilan misalnya."

"Tidak!" bentakku.

"Okay," Samudra menutup mulutnya lalu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru rumahku.

"Bisakah kau pergi dari sini?" aku mempersilahkan Samudra untuk pulang.

"kau mengusirku?" Aku membuang napas kasar lalu menarik tangan Samudra untuk masuk kedalam ruang seniku.

"Apa kau suka tanganku?" tanya Samudra sambil tersenyum menggoda.

"Tentu saja!" aku diam sejenak lalu sadar apa yang baru saja kukatakan. "Tidak!" lanjutku kemudian melepas tangan samudra dari genggaman tanganku dengan kasar.

Lihat selengkapnya