Arenara
Aku tengah membereskan barang–barangku dan bersiap untuk pergi piknik ke gunung bersama Samudra.
Aku mendengar suara bel rumahku berbunyi, lalu aku berjalan sambil menyeret tasku yang besar untuk membukakan pintu.
Hal pertama yang kulihat adalah Samudra yang sedang tersenyum kearahku.
"Bawakan!" Perintahku padanya.
Ia hanya mengangguk lalu mengankat tasku dan menaruhnya dibagasi. Aku melangkah keluar lalu mengunci pintu rumah.
Aku duduk dikursi dikursi kemudi, ya disampin Samudra.
Setelah Samudra menutup pintu bagasi ia naik kemobil dan menancap gas. Mobilpun melesat dari halaman rumahku.
"Apa yang ada didalam tas tersebut? Berat sekali." Tanya Samudra tanpa menatapku.
"Lihat saja nanti."
Setelah percakapan itu tak ada perbincangan lagi diantara kami. Dia hanya fokus menyetir sedangkan aku hanya menatap jendela.
"Apa kau tidak punya topik pembicaraan?" Tanya Samudra lagi.
"Tidak." Jawabku singkat, padat, dan jelas.
"Baiklah aku akan menyetel musik"
Aku menghiraukannya dan kembali menatap jendela membiarkannya menyetel musik.
**********
Samudra
Aku heran mengapa aku mengajak gadis ini ikut piknik denganku, aku lupa kalau gadis ini sangat jarang bicara.
Dan benar saja, rasanya persis seperti pergi dengan patung. Aku sudah kehabisan topik pembicaraan, jadi kuputuskan untuk menyetel musik agar memecahkan keheningan diantara kami.
Well, I will call you darlin' and everything will be okay
Lagu 'Make You Mine' Berkumandang, aku tersenyum mendengarnya.
'Cause I know that I am yours and you are mine. Doesn't matter anyway
Aku mulai mengikuti irama lagu sambil bernyanyi kecil.