"Rara buruan, udah jam berapa ini." Teriak zidan dari ruang tamu.
"Iya sebentar lagi, sabar sedikit emang engga bisa ya." Jawab Rara yang baru keluar dari kamarnya.
"Kakak udah nungguin dari 15 menit yang lalu masih dibilang engga sabar."
"Iya iya. Zidan Abinaya, Kakaknya Meira Salshabilla yang ganteng dan penyabar. Puas?!" Rara memberikan senyum terpaksanya dan berjalan mendekati Zidan.
Zidan tertawa puas mendengar perkataan adiknya sekaligus senang melihat ekspresi adiknya yang terlihat kesal. Zidan memang suka usil dan membuat kesal adiknya, bagi Zidan itu merupakan hiburan tersendiri yang tak boleh disia-siakan.
"Hahahaha,"kekeh Zidan. "Kurang puas sih sebenarnya. Tapi karena kita harus pergi sekolah sekarang sebelum terlambat, jad-"
"Nah bener, berangkat sekolah sebelum terlambat. Yuk!" Potong Rara sambil menarik tangan Zidan.
"Mama kita berangkat dulu yaa." Zidan setengah berteriak agar dapat terdengar oleh mamanya yang sedang di dapur.
"Iya Mama, Rara sama Kak Zidan berangkat sekolah dulu ya." Tambah Rara setengah berteriak.
"Iya, kalian hati-hati. Zidan bawa motornya jangan ngebut ya, jagain juga adiknya." Jawab Mama dari dapur.
"Siap 86 Ma." Saut Zidan
***
Zidan dan Rara sampai di sekolah, tepatnya di parkiran sekolah. Rara pun turun dari motor dan Zidan memarkirkan motornya.
"Hari ini jadi ikut latihan gabungan ga?" tanya Zidan kepada Rara.
"Ikut dong, hari ini kan seleksi tim inti,"
"Giliran ada seleksi aja baru ikut latihan, pengen banget kayanya masuk ke tim inti,"
"Iya dong, Rara kan pengen ikut lomba basket se-nasional,"
"Iya deh, Kakak doain semoga lolos seleksi masuk tim intinya,"
"Jangan cuma di doain doang dong,"
"Terus?" tanya Zidan bingung.
"Kakak kan ketua basket dan jadi salah satu penilai seleksinya, bantu Rara biar lolos seleksi dong," Rara sambil menarik-narik tangan Zidan.
"GA MAU." Ketus Zidan.
"Ayolah Kak, sekali-kali buat adiknya seneng," Rengek Rara.
"Ga mau. Udah sana ke kelas, kakak ke kelas dulu ya. Dadah." Zidan melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan Rara.
"Tapi kak, ah nyebelin." umpat Rara yang melihat Kakaknya pergi begitu saja meninggalkan dia. Rara lalu pergi berjalan menuju kelasnya, dia juga sudah tidak sadar bertemu teman-temanya setelah liburan kenaikan kelas yang cukup lama.
***
Sesampainya dikelas Rara sudah disambut teman-temannya, yaitu Ayura, Keisya, dan Naila. Mereka semua adalah teman sekelas sekaligus teman dekat Rara dari awal masuk SMA Darma, sekarang mereka sudah kelas 11, mereka juga mengikuti ekstrakuliker yang sama dan hobi yang sama yaitu bermain basket. Hal itu juga membuat hubungan pertemanan mereka semakin erat.
"RARAAA" Teriak Ayura, Keisya, Naila secara bersamaan.
"Haii semua." Rara melaimbaikan tangannya ke arah teman-temanya.