TAKSA

aksarabercerita
Chapter #2

2. Pulang Bareng

"Yuk," ajak El.

"Pulang?" tanya Rara.

"Iyalah yuk!" jawab El.

"Bentar, Rara mau ganti baju dulu. Bisa masuk angin Rara pulang pake baju basket," balas Rara.

"Yaudah yuk gue anterin," kata El.

"Hehh jangan macem-macem ya, Rara bilangin kak Zidan nanti," ujar Rara.

"Apaan sih nethink aja bawaan nya, gue anterin ke ruang ganti gue tunggu di depan," balas El. "Gimana? mau gak? apa gak gue tunggu di parkiran aja lah." Lanjutnya.

"Yaudah hayuu." kata Rara.

"Kemana?" tanya El.

"Ya anterin Rara ke ruang ganti."

"Ohh ngomong yang jelas makanya, yuk."

Setelah Rara selesai berganti pakaian mereka berduapun langsung pulang, karena jarak dari sekolah menuju ke rumah Rara cukup jauh mereka jadi banyak mengobrol walau hampir selama percakapan itu Rara selalu menjawab dengan kata HAH maklumlah namanya juga ditengah jalan jadi suaranya kurang terdengar jelas.

"Btw sorry ya tadi gue ngira kalo lo anak baru, beneran aja gua gak pernah ngeliat lo. Lo anak kelas apa sih?" tanya El ditengah perjalanan setelah mereka saling diam beberapa saat.

"Iya iya gak pa-pa, santai aja, Rara kelas 11 Ipa 4," jawab Rara.

"Hah seriusan, berarti kelas kita sebelahan dong! kok bisa sih gue baru tahu," ujar El.

"Wajarlah anak hits dari kelas 11 Ipa 5 ini mana pernah liat Rara yang cuma remahan gorengan bibi kantin," cetus Rara.

"Enggalah engga bukan gitu, emang lo udah tau gue sebelumnya?" tanya El.

"Anak band hits yang bikin cewek-cewek satu sekolah melting ini masa Rara gak tau, ya walaupun Rara cuma hafal muka aja gak tau namanya, maaf Rara gak sekepo itu," jawab Rara.

"Ohh berarti gue bikin lo melting ya," goda El.

"Maaf-maaf ya Rara gak tergolong cewek-cewek itu," ujar Rara.

"Yang bener, bohong ya lo," El kembali menggoda Rara.

"Ihh apaan sih." Ucap Rara kesal sambil memukul pundak El.

Tawa El pun lepas karena berhasil membuat Rara kesal.

El yang dari tadi menggerak-gerakan kaca spion kirinya ke arah wajah Rara yang awalnya tidak disadari oleh Rara tapi karena sesuatu hal yang membuat Rara akhirnya paham kenapa El selalu menggerakan spion itu.

Itu El kenapa benerin spion terus sih, OH MY GOD! Itukan kaya video-video uwu yang cowonya benerin spion biar bisa ngeliat muka cewenya. Batin Rara yang baru menyadari hal itu yang membuatnya tersenyum sendiri.

"Lo ngapain senyum-senyum sendiri," tukas El tiba-tiba yang membuat Rara tersadar dari lamunan nya.

"Eh kok bisa liat sih kalo Rara lagi senyum," Rara terkaget ternyata benar El diam-diam memperhatikan nya dari kaca spion.

"Iyalah gue kan punya mata batin dari segala arah mata angin." Ujar El.

"Apaan kali ngaco banget, udah liatin jalan yang bener." Kata Rara.

***

Akhirnya sampailah mereka di depan rumah Rara, Rara pun turun dari motor.

"Makasih ya." Ujar Rara.

"Iya sama-sama." Jawab El.

"Mau masuk dulu?"

"Engga deh, takut kemalemam pulangnya gue. Next time aja ya."

"Okee, hati-hatii."

"Siap."

El pun pergi menjauh dari rumah Rara, dan Rara pun masuk kedalam rumahnya.

Lihat selengkapnya