Dunia pernah mengenal cinta. Pernah memiliki tawa anak perempuan, kelembutan seorang ibu, dan keberanian wanita yang berdiri sejajar dengan laki-laki. Namun, semuanya berubah pada hari yang kini dikenal sebagai Hari Pengusiran.
Ratusan tahun lalu, para pemimpin dunia memutuskan satu hal: perempuan adalah sumber kelemahan. Mereka menyebut cinta sebagai racun yang melemahkan logika, dan kasih sayang sebagai duri yang menancap di jantung kekuasaan. Maka dimulailah penghapusan sejarah, pembakaran buku, pengaburan ingatan.
Para perempuan, satu per satu, diseret dari rumah mereka. Mereka menjerit, memeluk anak-anak mereka, memohon kepada suami, saudara, ayah—namun tak ada belas kasihan. Mereka dikirim ke tempat terasing yang dinamai Lembah Hawa, tempat yang tak tercatat di peta mana pun. Sebuah pembuangan yang menyamar sebagai perlindungan.