Tanah Tanpa Hawa

Deany Na
Chapter #4

Bab 3 - Menara Kelahiran

Malam kembali turun di Kaelith. Udara di luar dingin dan sunyi, hanya diterangi pendar lampu putih yang memantul di dinding-dinding asrama. Di dalam kamarnya yang tenang, Arion duduk bersila di lantai, menatap buku catatan usang yang ia temukan di balik lukisan misterius.

Jilidnya lusuh dan berdebu, tapi bagian dalamnya justru penuh gambar dan tulisan tangan yang aneh. Saat ia membalik halaman demi halaman, dadanya terasa sesak.

Di sana, tercetak foto-foto manusia-dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Beberapa terlihat seperti orang yang ia kenal, beberapa lainnya sama sekali asing. Tapi ada satu hal yang membuat Arion tertegun.

Foto-foto masa remaja itu... berbeda. Sosok dalam foto memiliki lekuk tubuh yang tidak dimiliki pria di Kaelith. Pinggang mereka ramping, mata mereka besar dan teduh. Tapi yang paling aneh-di bagian dada mereka menonjol, seperti gumpalan daging yang pernah dideskripsikan oleh Declan.

Dan entah bagaimana, salah satu foto itu sangat mirip dengan sosok dalam mimpi Arion. Sosok yang selalu bersenandung dari kejauhan. Wajahnya tidak kabur, justru sangat jelas di foto. Rambut panjangnya, senyumnya yang samar, dan aura kelembutan yang tak pernah Arion lihat pada siapa pun selama hidupnya.

Sebuah ketukan mendadak di pintu membuat Arion tersentak.

Tok. Tok.

"Arion," suara di balik pintu terdengar pelan, tapi mendesak. "Ini aku. Declan."

Waktu menunjukkan hampir tengah malam. Seharusnya semua kadet sudah tidur. Arion buru-buru menyelipkan buku itu ke bawah tempat tidurnya sebelum membuka pintu.

Declan masuk, matanya lelah tapi penuh kecemasan. Ia tidak langsung bicara, hanya berdiri sambil menggigit bibir, seolah menimbang sesuatu.

"Akhir-akhir ini... mimpiku makin aneh," katanya akhirnya. "Dan bukan cuma aku."

Arion diam. Degup jantungnya sedikit lebih cepat.

"Aku tanya ke tiga orang temanku. Mereka juga mimpi soal manusia yang berbeda... yang bentuknya seperti yang kuceritakan tempo hari. Dan mereka semua bilang... rasanya seperti nyata. Terlalu nyata."

Declan mengusap wajahnya. "Dan yang lebih gila lagi—aku sempat menemukan catatan lama di perpustakaan kota. Tapi sebelum sempat kubaca, petugas langsung menyita dan menghapus rekamannya dari sistem digital."

"Berarti ada yang disembunyikan," bisik Arion.

Declan mengangguk cepat. "Aku dengar dari petugas bagian pemeliharaan, ada satu tempat yang belum terhapus—di Menara Kelahiran. Di dalamnya ada dokumen-dokumen tentang 'awal umat manusia'. Tapi... katanya tempat itu sudah lama ditutup dan dijaga ketat."

Lihat selengkapnya