"DARA!!!!"Gadis itu berlari sekuat tenaga mendekat ke arah perempuan yang kini berdiri diatas gedung tinggi itu dan berniat mengakhiri hidupnya "JANGAN NEKAT RA" Ucapnya lirih, ia tak ingin kehilangan gadis yang tak lain adalah sahabatnya itu. "JANGAN HALANGIN GUE NAI"gadis itu akhirnya membuka suara yang diikuti dengan isakan tangis dan air mata yang membasahi pipinya "JANGAN JADI GADIS BODOH RA!"teriak gadis bernama Naira itu "TERSERAH KALAU LO BILANG GUE BODOH NAI,GUE NGGAK PEDULI.GAK ADA GUNANYA GUE HIDUP NAI!,KARENA GAK ADA SEORANGPUN YANG MENGINGINKAN GUE,GAK SEORANGPUN YANG MAU PEDULI DENGAN GUE.GAK SEORANGPUN NAI"isak gadis itu meluapkan semua rasa pedih yang ia rasakan selama ini ."LO SALAH RA,BANYAK ORANG YANG PEDULI SAMA LO,BANYAK ORANG YANG SAYANG SAMA LO"ujar gadis itu lirih.
Sementara Dara dia hanya terpaku diam tanpa mempedulikan perkataan Naira sahabatnya itu,ia hanya menangis,menangis,menangis dan menangis. "Gue tau Ra,gue tahu gimana sakitnya lo selama ini,tapi bukan ini jalan keluarnya"Ujar Naira sambil menatap sendu sahabatnya itu. "Lo gak tau Nai dan lo gak bakal paham betapa sakitnya hati gue,lo gak bakal paham gimana gue harus menjalani hidup ini tanpa ada cinta dan kebahagiaan yang tulus buat gue.Lo gak pernah tau Nai betapa gak adilnya kehidupan ini buat gue"Dara terisak . "Luapin aja semua emosi lo Ra,lo boleh nangis sekeras yang lo mau gue bakal setia disini buat lo.Tapi gue mohon turun Ra,tenangin diri lo dulu."pinta gadis bernama Naira itu mencoba menenangkan Dara sambil melangkah perlahan mendekat kearahnya. "Tapi hati gue udah terlalu sakit Nai,dada gue sesak,gue gak sanggup lagi Nai.Bahkan orang yang jadi alasan gue tetap bertahan tega ninggalin gue"Isak Dara.
Tidak terasa suasana tegang tadi sudah sedikit mereda sementara itu Naira masih mencoba mendekati gadis itu secara perlahan "Gak ada yang mau ngertiin gue Nai"Tangis Dara pecah,ia tak kuasa mengingat semua rasa sakit yang ia alamai selama ini pertahanannya selama ini akhirnya runtuh,air mata mengalir deras membasahi kedua pipinya. "Gue ngertiin lo kok Ra,lo boleh cerita semuanya sama gue,tapi gue minta lo turun dulu dari situ dan luapin semua emosi lo selama ini,gue rela kok jadi tempat lo berbagi cerita,karena itukan gunanya sahabat"Naira kini sudah berada sangat dekat dengan Dara,diulurkannya tangannya sembari meminta sahabatnya itu turun dari tepi puncak gedung yang tinggi itu.sementara itu Dara akhirnya membalikkan badannya sambil turun dari tempat itu dan menatap sendu sahabatnya itu,ia turun secara perlahan dan langsung mendekap Naira saat ia berhasil turun dari sana. "Makasih Nai,,cuman lo yang ngertiin gue,gue beruntung punya sahabat kayak lo''isak Dara dalam tangisnya. "Gue juga beruntung punya sahabat setegar lo Ra."ucap Naira sambil mengelus punggung Dara lembut dan mencoba menenangkannya. "Nah,sekarang lo boleh cerita sama gue Ra,gue siap kok jadi teman lo berbagi baik suka maupun duka"lanjut Naira yang kini menatap lurus kearah Dara.
Sempat terjadi keheningan beberapa saat,hingga akhirnya Dara pun membuka suara."Lo gak tau Nai,betapa gak adilnya hidup ini buat gue,gak pernah sekalipun gue bahagia dan dapat cinta yang tulus bahkan dari orangtua gue sekalipun" ucap Dara tertatih ,air mata itu kembali lolos dari mata itu.....