Vincent menunggu Sonny diparkiran Rumah sakit, mereka hendak menjenguk Antoni dan Sonny hendak membicarakan beberapa hal terkait asuransi dengan Andrea. Sonny sudah dalam perjalanan menuju Rumah sakit dari kantornya.
Vincent membaca kembali chat laporan dari Gladys dan mereka sekali lagi menemukan tentang adanya identitas palsu. Kesamaan di dua kasus antara Vivien dan Julie adalah di identitas palsu pemeras dan penabrak.
Lionel mengatakan dia akan meminta kakaknya yang seorang jurnalis untuk mencari tau tentang data Aris yang divonis dua tahun penjara, karna identitas yang dipakai saat penyelidikan sudah pasti yang asli.
Vincent sangat berharap mendapatkan informasi dari Antoni ataupun Andrea. Mobil Sonny tampak memasuki halaman parkir Rumah sakit, Vincent lalu mematikan mesin mobilnya dan turun. Sonny melihat Vincent dan bersama mereka menuju ruangan perawatan Antoni.
Antoni baru selesai makan siang ketika mereka tiba, Andrea juga ada di situ menunggu Sonny yang membawakan dokumen untuk ditanda tangani oleh Andrea selaku pemegang kuasa polis atas nama Antoni.
Tangan Antoni belum mampu digunakan dengan normal. Dia baru melakukan cangkok kulit untuk luka bakarnya, Dokter akan memantau kondisinya pasca operasi dalam seminggu ini, kalau tidak muncul komplikasi Antoni akan diizinkan pulang.
"Senang melihatmu sudah bisa tersenyum lebar bro." Vincent tersenyum melihat Antoni yang duduk dengan perban menutupi area yang dicangkok.
"Aku ini survivor Vin, rasanya jadi bangga pada diriku sendiri." Antoni tertawa.
"Syukurlah Ton, segera kita akan melakukan syukuran begitu kamu dan Josh sudah pulih." Ujar Vincent.
"Bagaimana perkembangan kasus Josh?" Tanya Antoni ingin tau.
"Belum ada berita penangkapan pelaku, sepertinya komplotan yang sudah sangat profesional tetapi Polisi masih terus mengejar." Kata Vincent.
Sonny sudah selesai dengan berkas asuransi Antoni, Andrea lalu pamit pulang karna ada janji temu dengan kontraktor yang akan membangun kembali ruko mereka. Pencairan untuk asuransi ruko dipastikan akan cair dalam Minggu ini kata Sonny.
"Hati-hati Andrea, aku akan segera sembuh sehingga bisa segera menggantikanmu mengurus semuanya. Salam buat Mama." Kata Antoni kepada adiknya.
"Jangan banyak pikir, aku masih bisa menanganinya. Nanti malam aku akan datang bersama Mama." Kata Andrea sambil melambaikan tangannya.
"Kasian Andrea sampai harus cuti kuliah setahun, aku harus secepatnya pulih supaya dia bisa kembali kuliah tahun depan." Antoni berkata dengan semangat.
"Melihat semangatmu itu, aku yakin dalam beberapa bulan kamu sudah bisa pulih kembali Ton." Kata Sonny.
"Aku masih harus menjalani fisioterapi tetapi ya aku yakin pasti secepatnya bisa kembali normal." Kata Antoni yakin.
"Bagaimana perkembangan kasus kebakaran yang ditangani oleh kepolisian?" Tanya Vincent.
"Sepertinya sudah dihentikan, diindikasi karna korsleting listrik. Berhubung tidak ada kecurigaan ada indikasi lain dan tidak ada korban jiwa makanya penyelidikan sudah ditutup." Jawab Antoni.
"Api bermula dari lantai berapa Ton? Kedua karyawanmu tersadar ketika api sudah besar?" Cecar Vincent.
"Dari lantai dasar, Ryan ada datang menjengukku dan dia bercerita bahwa mereka tersadar ketika teman Denny memanggil mereka karna mencium bau asap." Kisah Antoni.
"Selain Ryan dan Denny ada teman Denny tinggal di sana juga? Apa dia juga karyawanmu?" Tanya Vincent lagi.
"Bukan, yang aku tau hari itu menjelang tutup toko ada teman Denny datang, aku tidak tau ternyata temannya menginap di tempatku, Denny tidak memberitahuku juga. Ya untungnya ada dia juga yang membangunkan Ryan dan Denny." Ujar Antoni.
"Mereka tidak ingat untuk membangunkanmu Ton? Bisa lewat telpon kan kalo mereka tidak berani mengambil resiko naik ke lantai tiga?" Timpal Sonny.
"Ryan meminta maaf kepadaku, mereka terbangun dalam keadaan ruangan sudah berasap dan masih belum sadar sepenuhnya, sehingga dengan panik mereka langsung berlari keluar ruko tanpa membawa apapun juga termasuk telpon selular." Jawab Antoni.
"Mereka baru sadar saat sudah di luar dan karna api sudah membesar mereka tidak mungkin masuk kembali, sehingga mereka mencoba berteriak memanggilku dari luar, dan bersama orang di sekitar melempar batu ke jendela kamarku." Tambah Antoni.
"Bagaimana dengan Denny, dia tidak datang menjengukmu sama sekali?" Vincent bertanya mengikuti instingnya.
"Kata Ryan Denny langsung pulang kampung setelah kejadian, saat itu aku masih dalam keadaan tidak sadar sehingga Denny tidak sempat datang menjengukku lagi. Tapi tidak masalah bagiku, yang penting mereka selamat." Antoni menjawab sambil mengerutkan kening.
"Ada apa Vin?" Tanya Antoni yang merasa ada sesuatu yang aneh.
Vincent lalu menceritakan tentang penyelidikan yang mereka lakukan terhadap setiap kasus yang terjadi untuk mencari fakta-fakta yang mungkin tidak terlihat sebelumnya. Antoni mengangguk memahami sekarang.
"Ryan dan Denny sudah bekerja cukup lama denganku, jadi kurasa mereka bisa dipercaya. Mereka ikut tinggal di ruko karna mereka tidak mempunyai rumah maupun keluarga di sini, jadi sekalian membantuku menjaga ruko." Antoni menjelaskan.
"Karyawan lain juga sudah bekerja setidaknya setaun denganku dan tidak pernah membuat masalah, mereka bahkan akan kembali bekerja padaku saat toko-ku dibuka kembali." Ujar Antoni.
"Kalau begitu teman Denny itu yang perlu dicurigai, mungkin kamu bisa mencoba bertanya kepada Denny mengenai temannya." Sonny berkomentar.
"Nomor Denny sudah tidak aktif karna telpon selularnya hangus saat kebakaran, tapi bisa coba kutanyakan kepada Ryan, mereka berdua cukup akrab." Antoni meminta Sonny menekan nomor telpon Ryan untuknya dan menghidupkan speaker.
Ryan sendiri tidak mengenal teman Denny, mereka mengobrol dengan santai sambil menonton pertandingan bola pada Malam kebakaran itu. Tadinya teman Denny tidak berencana menginap, itulah sebabnya mengapa Denny tidak meminta izin kepada Antoni kalau dia membawa teman untuk menginap.
Saat pertandingan bola selesai, teman Denny kelihatan agak mabuk karna mereka memang minum wine juga selama menonton pertandingan bola. Karna tidak mungkin membiarkan teman Denny pulang dalam keadaan mabuk, maka Denny menawarkan agar temannya tidur di ruko sampai mabuknya hilang.
Ryan hanya tau teman Denny itu baru dikenal Denny tidak lama, mereka bertemu di barber shop. Dari obrolan di barber shop itu ternyata mereka satu kampung halaman, merasa sama-sama merantau di kota jadinya mereka berteman.
Ryan tidak mengetahui nomor telpon baru Denny, tetapi dia berjanji begitu Denny ada menelponnya dia akan memberikam nomor telpon baru Denny kepada Antoni.
Antoni beralasan bahwa untuk keperluan asuransi, dia membutuhkan saksi mata setidaknya 2 orang untuk menyatakan tidak ada unsur kecerobohan yang menyebabkan kebakaran, sehingga dia mencari Denny.
Antoni mengatakan bahwa begitu toko sudah akan dibuka kembali, dia akan langsung menghubungi Ryan, setelahnya dia memberi tanda agar Sonny mematikan telponnya.
"Harus kuakui ini cukup mencurigakan, teman yang baru dikenal lalu berkunjung dan tadaaaa terjadilah kebakaran dan disinilah aku berada." Antoni berkata dengan getir.
"Kamu sempat melihat teman Denny bukan? coba diingat Ton, apa pernah kenal." Tanya Vincent.
"Hmmm, coba aku ingat-ingat. Otakku sejak kebakaran itu cukup error, kata Dokter karna aku mengalami kejadian traumatis tetapi lama-lama akan pulih kembali." Ujar Antoni seraya mengingat-ingat.
"Tidak aku tidak bisa mengingat wajahnya sama sekali Vin, yang kuingat hanya orang itu kurus." Antoni menggeleng-gelengkan kepalanya.