Setelah tamat Sma, Zack mendapat suatu kejutan yang tidak pernah dimimpikannya, Ayahnya mencarinya dan hendak membawanya tinggal bersama di Amerika Serikat, mengakui Zack secara resmi sebagai putranya.
Ayah Zack yang kembali ke Amerika dan mengikuti kehendak orangtuanya menikah lagi. Ayah Zack memiliki seorang putra dengan istri barunya dan suatu kecelakaan terjadi yang menewaskan istri dan anaknya.
Di saat yang bersamaan Ayah Zack didiagnosa menderita kanker paru-paru stadium 4. Waktunya yang diperkirakan sudah tidak lama membuatnya mengambil keputusan mencari Zack untuk meneruskan silsilah keturunan keluarganya, karna Ayah Zack adalah anak tunggal.
Kakek dan Nenek Zack juga menyetujui hal ini karna mereka tidak mempunyai jalan lain, Ayah Zack menyuruh orang mencari Zack beserta Ibunya. Butuh waktu berbulan-bulan baru berhasil mendapatkan informasi tentang mereka.
Ayah Zack menghubungi Ibu Zack dan menyampaikan niatnya, Ibu Zack sangat terkejut, walau merasa sakit hati dan terkhianati selama ini tetapi demi masa depan Zack, dia bersedia membujuk Zack.
Setelahnya Zack melakukan video call dengan Ayahnya disertai dengan Kakek dan Neneknya. Kakek Zack dengan rambut memutih semua dan mata tajam mengatakan bahwa Zack benar mewarisi karakter wajah keluarganya, dan wajah Zack memang mirip sekali dengan wajah Ayahnya.
Ayahnya kelihatan tua dan tidak sehat, dia memakai topi untuk menutupi kepalanya yang botak karna efek kemoterapi. Neneknya tidak banyak berbicara, memakai kacamata dengan bentuk bibir yang tipis dan kelihatan mendominasi.
Pembicaraan mereka terasa kaku, tidak ada kehangatan keluarga diantara mereka. Zack dijadwalkan berangkat ke Amerika di akhir bulan dan segala sesuatu akan diurus oleh orang suruhan Ayahnya.
Ibu Zack membantu putranya mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawanya, raut wajah sedih tidak bisa disembunyikannya. Dia tidak tau kapan lagi akan bertemu dengan Zack.
Ibu Zack sadar bahwa yang diinginkan oleh keluarga Ayah Zack hanya Zack bukan dirinya, lagipula kisahnya dengan Ayah Zack sudah lama berakhir dan sudah tidak tersisa rasa lagi. Sambil mengepak Ibu Zack menasihati Zack.
"Sesampai di sana bersikap hormat dan sopanlah kepada Ayah, Kakek dan Nenekmu. Turuti mereka, belajar yang giat, jadilah anak yang bisa dibanggakan oleh keluarga Ayahmu."
"Mengapa aku harus membanggakan mereka yang tidak hadir dihidupku saat kita sedang susah Ma?? Yang ingin kubanggakan adalah dirimu." Jawab Zack agak ketus.
"Jangan berkata begitu Zack, Mama pasti ikut bangga kalau kamu menjadi orang sukses. Sekarang saatnya kamu mendapatkan kembali kesempatan yang lepas darimu Zack, jangan sia-siakan itu." Pesan Ibu Zack.
"Aku tidak nyaman harus hidup bersama orang asing Ma, apalagi orang asing yang aku tau telah membuang kita seperti sampah!!" Sahut Zack.
"Zack!! Jangan diungkit lagi masa-masa itu, yang terpenting adalah sekarang. Demi Mama, berjanjilah bahwa kamu akan hidup dengan baik dan berbahagia di sana." Ibu Zack memegang kedua belah lengan putranya.
"Mengapa Mama tidak ikut bersamaku?? Kita bisa hidup bersama di sana, aku akan membujuk--mereka. Kalau mereka memang menginginkan diriku, maka harus besertamu juga." Zack berkata dengan ngotot.
"Mama tidak ada hubungan dengan Ayahmu Zack, kalau kamu bertalian darah dengannya, sesuatu yang tidak bisa kamu ingkari. Ayahmu sedang sakit keras saat ini, jangan sia-siakan sisa waktumu bersamanya." Ibu Zack tersenyum membujuk.
"Aku akan sukses untuk kita berdua, bukan untuk mereka. Aku akan menjemputmu ke sana Ma, aku berjanji." Janji Zack dengan bersungguh-sungguh.
"Terimakasih Zack, tapi sungguh Mama tidak apa di sini, kamu jaga kesehatan baik-baik di sana ya." Ibu Zack memeluk putranya dengan mata berkaca-kaca.
Zack berangkat menggunakan taxi seorang diri, dia tidak mau diantar oleh Pak Heru yang sudah banyak berbaik hati kepada mereka. Zack juga tidak ingin Ibunya mengantar ke airport, karna Ibunya pasti akan sangat sedih melepasnya.
Saat perjalanan menuju airport, di jalan tol kecelakaan terjadi. Sopir taxinya mengikuti mobil di depan dengan kecepatan tinggi dengan jarak terlalu dekat, dan ketika mobil di depan berhenti mendadak, sopir tidak sempat mengerem.
Sopir hanya mampu membuang setir ke arah kanan yang langsung membentur pembatas jalan dengan kuat. Mobil terbalik dan hancur, bau minyak bocor tercium menyengat. Sopir yang terluka segera merangkak keluar dari jendela yang pecah, dia melihat ke belakang, Zack yang berdarah-darah dengan sebelah kaki yang terjepit.
Sopir berusaha menarik Zack dengan tenaganya yang tersisa, api mulai terlihat dan untungnya ada beberapa pengemudi yang turun untuk membantunya menarik Zack, separuh tubuh kanan Zack sudah di luar, tetapi kaki bagian kirinya terjepit.
Seseorang mengambil dongkrak untuk mencoba mengangkat mobil yang terbalik tetapi gagal, ada yang berusaha menyodok bagian yang menjepit kaki Zack supaya agak longgar sehingga Zack bisa menarik kakinya.
"Api makin besar, kita harus mundur!!! Anak muda maafkan kami, kamu berusaha tariklah kakimu!!!" Seru seseorang.
"Polisi, mobil damkar dan ambulans sudah dalam perjalanan kemari, semoga kamu bisa bertahan!!" Tambah yang lain.
Mereka hanya bisa menarik sopir mundur menjauh ke tempat aman karna takut ledakan. Zack dengan darah yang menetes dari kepala dan jatuh di matanya, sementara panas mulai merambat, terus berusaha. Zack merasa jepitan kakinya sudah agak melonggar karna ada bagian yang terbakar.
Zack berjuang berlomba dengan api, disertai dengan teriakan orang-orang yang memberinya semangat. Api mulai membakar ujung jarinya, sakitnya tidak tertahankan tetapi Zack bertahan.
Zack meraih stick yang ditinggalkan orang di dekatnya dan disanggahnya ke arah betis kirinya sebagai dongkrak, lalu dengan sekuat tenaga ditariknya kakinya tepat api menyambar pahanya yang langsung menjalar ke atas tubuhnya.
Zack menjerit kesakitan yang luar biasa, kakinya sudah keluar dan Zack dengan kekuatan terakhir menunduk untuk menarik lepas kemejanya yang sudah terbakar separuh, api sempat menyambar wajah dan rambutnya sebelum Zack berguling ke jalan untuk memadamkan apinya.
Sebelum hilang kesadaran, Zack sempat mendengar sirine yang meraung-raung. Zack tersadar seminggu kemudian di ICU Rumah sakit dengan separuh tubuh kiri terbakar. Zack ditidurkan oleh Dokter karna parahnya luka bakarnya.
Ayah Zack ternyata langsung datang dari Amerika, dia sudah kehilangan anak dan istri karna kecelakaan dan kali ini dia mau memastikan yang terbaik untuk menyelamatkan Zack. Dokter melarang pengunjung masuk ke ruangan Zack dirawat, hanya boleh melihat dari luar kaca.
Zack berjuang antara hidup dan mati, dia hanya sesekali sadar dan setelah itu ditidurkan lagi. Dokter juga melakukan operasi untuk kaki dan tengkorak kepalanya yang retak. Tiga bulan setelah kondisi Zack dinyatakan stabil, dia langsung diterbangkan ke Singapura.
Ibu Zack menemani Zack selama menjalani pengobatan di sana, ditemani oleh orang yang diperintahkan Ayahnya untuk mengurus semuanya selama Zack menjalani pengobatan selama di Singapura.