Bila nanti aku bertemu dengannya, aku tidak akan paksa jawabannya harus sesuai dengan inginku. Dia mau menerima atau tidak menerima, tidak masalah. Tujuan utamaku bukan lagi jawaban, tapi adalah demi lepaskan penyumbat hati. Setelah itu aku berharap bisa jalani hari baru tanpa beban sesal, dengannya atau tanpanya.
Bila nanti pun aku tidak bertemu dengannya lagi, setidaknya aku harus mencari tahu di mana dia berada. Setidaknya aku bisa mengirimkan kisah cinta ini malu-malu lewat surat. Mungkin surat kaleng saja agar tidak mengganggu kehidupannya. Kusamarkan tempat dan peristiwa di dalamnya dalam balutan cerita dongeng atau apa pun itu. Setidaknya perasaanku terungkap.
Andai saja....