Setahun berlalu....
Akhirnya, mabk Sri Wahyuni, psikolog pribadiku sudah mengurangi jadwal konsultasi rutin. Menurutnya perubahanku sudah signifikan membaik. Shaniar dan Agitha juga mengatakan bahwa wajahku sudah mulai ceria dan bersinar lagi.
Sejak kejutan “Gaun Pernikahan”, Agitha, aku dan Shaniar jadi sangat dekat hingga membuat jadwal rutin menginap di apartemenku. Mereka berdua juga tidak lelah mendukung dan selalu ada di sisiku saat aku benar-benar terpuruk. Ditambah juga semangat dari kak Dani cs, keluargaku dan kak Diva. Mereka semua adalah faktor utama mengapa aku bisa bangkit dan beraktivitas dengan normal lagi, walau harus rutin mengunjungi psikolog. Bunda Adelia juga sudah lama bangkit kembali sebelum aku juga berhasil.
“Pemakaman umum... ya pak” ucapku pada sopir. Sebelum memberitahu kabar bahagia ini pada mereka semua, aku ingin kak Davidlah yang pertama tahu. Aku ingin menyombongkan hasil penilaian kesehatan psikologiku padanya. Bahwa aku sudah berhasil bangkit kembali. Bahwa aku memegang janji untuk tidak terpuruk semakin dalam.