Tanpa Kata

Mayhtt
Chapter #69

Granula-granula yang Beterbangan

“Kak, aku boleh tidur di kamar kakak nggak?”

David kaget saat hendak masuk ke dalam selimut, tiba-tiba Agitha sudah ada di pintu kamarnya.

“Bukannya dari tadi kamu sudah pulang?”

“Udah, tapi datang lagi.”

“Dasar.”

“Hehe….”

“Ya sudah boleh, tapi jangan macam-macam, ya.”

“Iiih…harusnya aku yang ngomong gitu.”

David terkekeh. Agitha mengambil selimut dari lemari dan tidur di sebelah David.

“Bantal gulingnya tidak usahlah ya....” David mengangkat bantal guling, bersiap membuang ke bawah.

“Kakaaak...” teriak Agitha merebut bantal.

David tertawa lagi lebih kencang. Agitha meletakkan bantal guling di tengah-tengah mereka. Menepuk-nepuk bantal, menandakan area itu adalah area terlarang. David usil menarik pelan bantal, dan dibayar dengan tamparan keras mendarat di tangan.

“Git….” Panggil David pelan, sambil menatap langit-langit kamar, beberapa saat setelah nyaman di posisi tidur mereka.

“Ya?”

“Tadi Andrewi sudah kubawa ke warung bakso Abang Man.”

“Baguslah.”

Thanks sarannya.”

“Kenapa baru sekarang kakak bawa dia ke sana? Kan sudah dari kemarin-kemarin aku ngasih sarannya.”

“Yeaah you knowlah….”

Chicken.”

“Yeaah....”

Mereka terdiam sejenak, memandangi langit-langit kamar lagi. Cahaya remang-remang dari lampu tidur membuat suasana nyaman.

“Kangen suasana seperti ini lagi. Terakhir aku tidur kaya gini sama kakak, pas masih kelas 1 SMP kan?”

“Iya.”

“Dulu kita sering tidur bareng.”

Lihat selengkapnya