TANPA TAPI

Rahma Pangestuti
Chapter #13

REFRESHING

REFRESHING

Gya masih terpaku, mendengar pertanyaan Adrian. Tak perlu dijawab dan tak perlu dijelaskan, diam itulah keputusan Gya. 

Dia tak ingin mendengar lagi pertanyaan perihal perjodohannya dengan Al.

“Woy ! Kusut amat tuh muka !” Elma datang menghampiri Gya dan mengusap wajah sahabatnya.

“Iya deh, yang habis ketemu sama keluarga besar Nuka. Happy aja bawaannya.” celetuk Gya.

Elma tersenyum lebar. Raut kebahagiaan terlihat jelas di wajahnya. 

“Wah, makan-makan nih harusnya.” Sahut Adrian.

“Siap. Eh, ngomong-ngomong kita udah lama nih enggak hangout bareng. Gimana kalau kita refreshing bentar yang deket aja. Ke mall gitu.”

“Setuju gue.” Baron yang baru datang memberi suara.

“Berangkat,” ucap Baron, Adrian, Elma dan Gya serentak.

Sudah lama memang, empat sahabat ini tak pernah pergi bersama. Karena, kesibukan masing-masing. 

****

Siang ini, setelah memastikan latihan acara pensi selesai dengan baik. Baron, Adrian, Elma dan Gya berangkat ke mall

Seperti biasa, mereka konvoi. Elma bersama Gya dengan motor matic-nya dan Baron bersama Adrian dengan motor ninjanya.

Pergi bersama sahabatnya seperti ini, bisa sedikit mengurangi beban pikiran Gya. Melupakan sedikit tugas dan tanggung jawabnya juga masalah perjodohan yang sedang dia hadapi 

Gya dan sahabatnya masuk ke dalam mall. Tujuan mereka bukan untuk berbelanja atau menghabiskan uang untuk membeli baju, tas atau sepatu ber-merk. Mereka ingin menghibur diri dengan bermain game

Mereka pun langsung naik ke lantai dua menggunakan eskalator, tempat wahana permainan berada. Canda tawa mereka ukir. 

“Gue beli koin dulu ya,” ucap Elma. Seperti biasa, setelah mengumpulkan uang patungan, Elma bertugas untuk membeli koin.

Adrian, Baron dan Gya terlihat bercanda. Baron memberi tebakan garing yang mampu membuat Gya tertawa geli. 

“Gya, gue punya tebak-tebakan buat lo !”

“Apa ?”

“Maem, maem apa yang paling enak ?”

“Apaan ?”

“Tebak dulu dong !”

Bukannya menebak, Gya malah cengingisan. Ekspresi wajah Baron memang terkadang membuat Gya tertawa sendiri ketika melihatnya, apalagi ketika dia memberikan tebakan yang terbilang receh.

Tawa yang Gya lepaskan menular pada Adrian, melihat sahabatnya tertawa dirinya juga ikut tertawa. 

“Oke, maem yang paling enak itu maem nasi.” jawab Gya asal.

Baron menggelengkan kepala, “Maem yang paling enak itu, maemilikimu seutuhnya.”

“Hahaha. Itu memilikimu Kak, bukan maemilikimu !” Jawab Gya.

“Garing banget lo Ron !” Adrian sedikit sensitif, jawaban Baron membuatnya sedikit cemburu. Meski dia tahu itu hanya gurauan, tetapi dia takut Baron memiliki rasa yang sama untuk Gya.

“Kak Gya !” Seseorang datang menyapa Gya dengan senyum ramah. 

“Hai, Nilam. Kamu kok disini ?” Nilam datang menemui Gya, gadis itu masih memakai seragam sekolah yang ditutup dengan jaket jeans

“Bolos tuh pasti !” Sahut Adrian.

“Enak aja bolos, gini-gini Nilam itu siswa teladan. Anti bolos.” Nilam protes dengan celetukan Adrian.

“Jadi, Nilam kesini sama temen-temen Nilam Kak. Kebetulan, hari ini kami dapat bonus. Pulang lebih awal karena guru ada rapat.” Jelas Nilam.

“Oh gitu.”

“Guys, gue udah dapat koinnya nih !” Elma datang membawa begitu banyak koin yang dia masukkan ke dalam kantong. Gadis itu melihat Nilam dengan penuh tanya. 

“Elma, kenalin ini Nilam anak dari sahabat Ayahku.”

“Oh iya, Nilam kenalin ini Elma dan yang pakai topi hitam itu Baron.”

“Hai semua, perkenalkan nama aku Nilam.”

Lihat selengkapnya