BANDUNG
Baron, Adrian, Elma dan Gya sudah berada di dalam mobil VW klasik berwarna biru milik Baron. Seperti yang telah mereka sepakati, setelah menyelesaikan mata kuliah di kampus, keempatnya akan melakukan perjalanan ke Kota Bandung.
Bandung menjadi pilihan Adrian untuk melepas penat bersama sahabatnya, karena Bandung adalah kota impian Gya untuk berlibur. Kali ini, Adrian ingin menikmati kebersamaan dengan sahabatnya, terutama Gya. Sebelum waktu memisahkan mereka.
Di bangku belakang, Elma sibuk membuat video perjalanan.
“Hai, guys. Kita lagi mau ke Bandung nih. Ini ada sahabat gue yang paling bijaksana, namanya Gya.” Elma mengarahkan camera tepat di hadapan Gya. “Cantik kan guys.”
Elma berpindah objek, kali ini dia mengambil video Adrian dan Baron. “Nah, kalau dua orang yang ada di depan ini adalah kumpulan high quality jomblo. Yang jadi sopir namanya Baron dan kondekturnya namanya Adrian,” celetuk Elma.
“Enak aja cakep-cakep gini dibilang sopir sama kondektur,” protes Baron dan Adrian.
“Bercanda ! Hidup itu jangan terlalu serius, nanti makan hati,” jawab Elma santai.
Canda tawa mengiringi perjalanan mereka. Untuk menghilangkan rasa kantuk, Elma juga Gya bernyanyi sedangkan Adrian memetik ukulele yang ia bawa.
****
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB ketika mereka tiba di alun-alun Bandung. Gya dan teman-temannya memutuskan untuk menunaikan sholat ashar terlebih dahulu di Masjid Raya Bandung. Masjid yang memiliki daya tarik karena memiliki dua menara kembar yang menjulang tinggi.
Setelah selesai menunaikan kewajibannya, Gya pun keluar. Dia mencari keberadaan Elma yang berpamitan ke kamar mandi, tetapi sampai Gya selesai dia tak kunjung kembali.
Gya memutuskan untuk menghubungi Elma, tetapi baru saja dia mencari kontak Elma sudah ada pesan dari gadis itu, “Gya, have fun ya. Gue ijin bentar mau ketemu Nuka, ada yang harus gue omongin sama dia.”
Gya yang bingung memutuskan untuk menuju pelataran masjid seraya mencari Adrian dan Baron. Berada di antara ratusan orang yang berkunjung, membuat Gya sudah seperti orang hilang.
“Gya !” panggil Adrian melihat Gya yang kebingungan.
Mendengar namanya dipanggil, Gya memutar tubuhnya 180 derajat. Terlihat Adrian melambaikan tangan dan berlari mendekati Gya.
“Lo kok sendiri ?”
“Iya, soalnya Elma ketemu sama Nuka. Kak Baron, mana ?”
“Tuh Baron, ketemu sama sepupunya.” Adrian menunjuk Baron yang sedang berbincang dengan sepupunya di halaman masjid.
Hanya ada Adrian dan Gya. Mendadak suasana menjadi canggung, Gya dan Adrian seolah orang asing yang baru bertemu.