Tanya Hati

macan nurul
Chapter #3

Pernikahan

Tiga hari semenjak pertemuan terakhir Nathan dan Abi, mereka belum bertemu lagi. Meski Nathan memintanya untuk bertemu tetapi Abi meminta Nathan untuk berpikir kembali apa yang akan menjadi keputusannya.

“Sayang, Nathan sudah lama tidak ke rumah? Apakah dia serius dengan rencana pernikahan ini?!” Bunda bertanya.

“Dia sibuk Bun,” jawabnya.

Bunda merasa ada yang aneh dengan sikap Nathan dan melihat putrinya yang menjadi pendiam. Terlihat dengan jelas jika Abi sedang memikirkan sesuatu. Namun, sang bunda tidak ingin memaksa putrinya untuk bercerita.

Ponsel Abi berdering. Dia melihat layar ponsel tertera nama Nathan, dia mengangkatnya. Karena ingin tahu apa yang diinginkannya sekarang.

Nathan meminta untuk bertemu, dia ingin membicarakan sesuatu yang penting. Dan dia tidak bisa mengatakannya melalui ponsel. Dia mengatakan pada Abi untuk bertemu di tempat biasa mereka bertemu.

Abi menutup sambungan teleponnya lalu dia bersiap, menuju tempat yang sudah dikatakan oleh Nathan. Dia pun berpamitan pada sang bunda untuk pergi keluar dan akan bertemu dengan Nathan. Bunda mengizinkannya untuk pergi dan memberi pesan untuk tidak pulang malam-malam.

Tibalah Abi di sebuah cafe, dia menyisir seluruh ruangan untuk melihat apakah Nathan sudah tiba. Dia melihat Nathan duduk di sebuah kursi, tangannya melambai menandakan untuk Abi mendekat.

Dia berjalan mendekati Nathan, duduk di hadapannya. Terlihat ada minuman dan camilan yang sudah dipesan olehnya. Abi hanya diam, dia tidak banyak bicara sebab kali ini yang ingin didengar adalah keputusan pria yang ada di hadapannya itu.

“Aku ingin melanjutkan rencana pernikahan kita!” Nathan berkata dengan sungguh-sungguh.

Abi yang mendengarnya masih belum bisa percaya penuh, dia masih merasa ada yang mengganjal dalam dirinya. Dia pun berkata apakah ini semua serius, apakah sudah memantapkan hati dengan keputusannya itu.

Nathan mengangguk, dia mengatakan tidak akan menatap ke belakang tetapi akan menatap masa depan bersamanya. Itu adalah keputusan yang sudah diambil olehnya. Dan tidak ada seorang pun yang bisa merubah keputusannya.

“Bagaimana dengan wanita itu?!” tanya Abi dengan dingin.

“Aku sudah tidak ada hubungan lagi dengannya, sekarang yang aku pilih adalah dirimu! Apakah kau mau bersama denganku melangkah ke jenjang lebih lanjut?” jawab Nathan sekaligus bertanya kesediaan Abi.

Abi meminta waktu untuk berpikir karena dia tidak ingin kecewa pada akhirnya. Dan Nathan pun memberi Abi untuk berpikir, setelah menyantap semua camilan dan minuman yang sudah dipesan. Abi memutuskan untuk pulang ke rumah, begitu pula dengan Nathan.

Lihat selengkapnya