Tarian Aksara

Ririe Anindya
Chapter #6

Chapter #6

Aksa pria tampan dengan wajah yang khas timur tengah, hidung bangir dengan iris mata berwarna hazel. 

Aksa adalah sahabat dari Kiara Putri, seorang wanita yang ia kenal di zaman masa sekolah dulu. Masih teringat dengan jelas bagaimana perjumpaan mereka berdua, yang tidak sengaja bertubrukan saat hendak memasuki ruangan perpustakaan. 

***

"Kamu ini gimana sih? Harusnya laki-laki itu ngalah sama cewek, bukan malah adu otot gini," oceh Kiara dengan rambut yang ia cepol berantakan. 

Aksa tetap memaksa untuk menerobos masuk ke perpustakaan dan tidak memperdulikan tubuh Kiara yang terhimpit badan tegapnya itu. 

Kiara yang semakin terhimpit, mengaduh kesakitan. Bagaimana tidak, pintu perpustakaan yang hanya muat satu orang, dipaksa untuk muat oleh dua orang yang memiliki badan berisi semua. 

Kiara terus menerus mengoceh hingga membuat telinga Aksa jengah dibuatnya. "Cerewet amat sih lo jadi cewek!" 

Aksa memundurkan langkah dan seketika membuat tubuh Kiara terjungkal ke depan, hingga berakhir terduduk di lantai. 

Kiara mengaduh kesakitan dengan hati mengumpat lelaki yang sudah terlebih dahulu menyelonong masuk. "Sial! Sakit bego!" teriak Kiara berharap agar orang tadi mendengar. 

Kiara beranjak bangun saat Aksa memilih untuk tidak mendengar dan terus melanjutkan berjalan masuk ke dalam perpustakaan itu, mengibaskan rok yang kemungkinan kotor sebab debu yang terdapat di lantai. 

Lelah sudah untuk mengeluarkan kalimat sumpah serapah pada orang yang sama sekali tak memberikan tanggapan berarti. Sebenarnya Aksa dan Kiara adalah teman satu kelas, masing-masing dari mereka sudah saling mengenal satu sama lain, tapi memang tidak pernah akur sama sekali, bahkan kerap selalu saja memperdebatkan hal yang sepele. Seperti tadi saja cukup dijadikan contoh bagaimana mereka biasanya. 

Rasa kesal itu tentunya masih ada dan mengganjal di hati Kiara, tapi ia tidak ingin banyak memperdebatkan pada Aksa Raihan yang sudah membuatnya jatuh terjungkal secara sengaja seperti tadi. Memilih untuk mengabaikan dan melenggangkan kaki menuju ke dalam perpustakaan. 

Lihat selengkapnya