Kiara sudah duduk kembali pada kursi rodanya, dengan Aksa yang mendorong pada bagian belakang. Meski kenyataan memang masih sedikit kesal karena dilarang untuk menyentuh Kenzo, tapi itu sama sekali tidak merubah pandangannya yang penuh dengan kasih sayang.
"Aksa ... apa lo masih kesel sama gue?" tanya Kiara dengan wajah yang mendongak untuk bisa menatap Aksa yang tengah menatap lurus ke depan.
Aksa hanya memberikan gelengan ringan pada kepala, dan setelahnya tetap fokus untuk mengantarkan Kiara pada kamar yang beberapa hari ini ditempati.
Kiara menundukkan kepalanya dan pasrah jika kali ini Aksa marah, meski dalam hati sedikit merasa tidak rela untuk hal itu, sama sekali.
Aksa tetap fokus untuk membawa Kiara pada kamarnya, dan tepat di depan pintu ia kini mulai mengulurkan tangan ke depan untuk membuka handlenya. Kembali mendorong kursi roda dan dengan pelan membopongnya untuk berada di atas kasur.
"Aksa!"
Kiara menatap manik mata Aksa. "Lo marah kah? Seriusan ini?" tanya Kiara dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Aksa ikut menatap balik. "Gue gak marah! Gue ... hanya sedikit ... merasa kecewa," ucap Aksa dengan tangan yang mengambil selimut untuk kemudian menutupi tubuh Kiara dengan benda tersebut.
Kiara menatap intens dan merasa sedih kala mendengar Aksa kini kecewa dengan dirinya, meski itu dilakukan karena ia tidak ingin ada perdebatan di antara mereka berdua. Rasanya sudah cukup muak untuk mendengar kalimat sampah yang keluar dari mulut Kenzo dan tidak ingin jika itu nanti kembali didengarnya.
"Aksa ... gue lakuin itu karena ... gak mau liat lo itu nanti bertengkar seperti tadi," ungkap Kiara dengan menatap manik Aksa.
Aksa menarik kursi untuknya duduk, dan tepat di samping pembaringan dari Kiara. Ia hanya diam dan tak mengeluarkan suara apa pun itu, karena merasa ini hanya akan membuang energi saja.
"Aksa ... kok lo diem aja sih?" tanya Kiara dengan pada Aksa yang hanya diam dan tak memberikan respon apa pun.
Sekarang ini, Kiara merasa gak masalah jika seluruh dunia membencinya atau mungkin menganggap tiada sama sekali. Karena yang paling penting adalah, Aksa yang sampai saat ini begitu setia menemani di kondisi terbawah.