"Ok sobat muda dimanapun kalian berada, yang lagi sibuk kejar deadline, yang baru beres meeting, yang lagi curi dengar sambil merhatiin papan tulis penuh rumus fisika, yang lagi jemur baju, yang lagi semedi di kamar mandi, 'Andai'nya Gigi menuntaskan request kita pagi yang cukup menyengat ini, gue Tom dan..."
"Gue Ovie, sampai besok, keep smiling and shining, bye bye!"
Duet penyiar radio ZODA -singkatan dari ZObat muDA, salah satu stasiun radio segmen anak muda paling banyak didengar- yang heboh dan cerewet baru saja selesai siaran jam sebelas pagi itu. Tom menyempatkan diskusi soal materi siaran besok sama Ovie, anak magang baru yang jadi partner duetnya dan setelah dirasa sudah oke, Tom keluar dari ruangan sementara Ovie asyik bertanya tentang alat-alat di ruang siaran sama Matt, operator siaran pagi itu.
"Weh Acka, nongol juga lo hari ini!" Tom berseru pada sosok yang baru melongokkan kepalanya ke dalam lobi. Beberapa karyawan yang lalu lalang di kantor ZODA hanya melirik mendengar intonasi tinggi cowok penyiar senior yang sudah biasa mereka dengar.
"Ooii Tom!" seru Acka melangkah masuk dari pintu sambil membuka topi baseball abu-abunya dan menggaruk kepalanya yang terasa berkeringat.
"Gimana acara seminggu di Jakarta kemarin?" tanya Tom menyeduh segelas kopi instan di meja samping sofa.
"Seru dan capek banget." Jawab Acka sembari menyambar gelas kopi yang dipegang Tom dan menjatuhkan tubuh jangkungnya ke sofa empuk di lobi kantor.
"Kebiasaan! Bikin sendiri dong bocah! Halaaah, percaya deh capek, tapi dapat mangsa baru toh?" Tom terkekeh. Acka cuma membetulkan kerah bajunya sambil menaikkan sebelah alis dengan bangga.
"Dasar kadal level lima lo Ka!" Tom menimpuk kepala Acka dengan gulungan kertas yang dibawanya dan merebut kembali gelas kopinya yang baru sempat diseruput sekali oleh Acka.
"Mana Meita, my angel? Masih di dalam?" mata Acka jelalatan ke arah studio siaran mencari salah satu penyiar paling cantik di ZODA.
"Dia udah gak mau jadi korban lo Ka, makanya ke Singapuranya dipercepat, hahaha." Tom tertawa keras sekali.
"Wah, udah pergi dia? Udah mulai toh kuliah S2nya? Lo siaran sendiri dong sekarang?" serang Acka bertubi-tubi.
"Baru seminggu pergi lo udah ketinggalan berita panas." bisik Boy yang tiba-tiba berdiri di belakang Acka.
"Ada apa sih?" cowok itu membalikkan badannya menatap tajam Boy.
"Tom berpaling dari Meita. Penyiar magang baru, cewek, cantik pula, namanya Loviena Anjelita alias Ovie." Boy senyum penuh arti. Acka sontak merubah posisi duduknya menghadap Tom.