"Hari ini kita akan membuat resep yang sangat mudah bun dan anti GTM."
Rena mengeluarkan bahan-bahan satu persatu ke atas meja.
"Spagheti aglio olio. Proteinnya pakai ikan tuna. Bunda bisa pakai ikan apapun. Atau ganti dada ayam juga boleh. Minyak zaitun kalau kebanyakan justru akan tidak sehat. Saya akan kasih tahu rahasia biar spagheti ini tetap sehat tapi enak banget. Pasti anak-anak suka."
....
Rena mengangkat spagheti aglio olio yang sudah jadi. Sangat cantik presentasinya. "This is it, gampang kan? Bunda coba bikin ya, nanti hasilnya upload ke media sosial masing-masing dan tag this is healty food. Nanti akan ada hadiah menarik untuk bunda."
"Ok, cut." Seru gue. Gue melepas headphone. Semua kru langsung bergerak untuk membersihkan studio sebelum segmen selanjutnya mulai.
Hal yang membuat gue risih dari tadi adalah Siska yang melipat tangan di dada dan memperhatikan jalannya shooting.
"Siska, duduk disini aja kalau mau nonton." Ajak gue sok baik. Ok, gue memang harus sok baik karena dia orang berbahaya disini. Kalau gue jutek ke dia dan lapor ke Pak Boni, malah gue yang dimarahi dan mungkin program ini akan lepas.
"It's okay, habis ini saya mau shooting juga." Jawabnya jutek dan pergi begitu saja.
Rude...
Aghhhh... Segini gue sudah senior tetap saja harus hati-hati.
Pak Boni pak Boni, kenapa sih gue nggak bisa kerja dengan tenang aja gitu? Kenapa sih harus merasa terancam dengan sesama budak.
Saat gue sedang mencoba menghilangkan pening di kepala, sebatang cokelat tiba-tiba menghadang wajah gue. Ternyata pelakunya Heru.
"Om pucat. Kata Mommy kalau pucat harus makan yang manis. Heru punya cokelat, om mau sepotong?"
Dari jauh gue melihat Rena yang sedang mengobrol dengan talent lain di depan ruang make up.