TASTE OF YOUTH

Dwirulianti Midori Putri
Chapter #3

Healty pricey

Setelah dua minggu full di rumah sakit karena usus buntu plus asam lambung naik dan gejala tipus. Gue akhirnya masuk.

Untungnya kita memang sudah menyiapkan konten untuk acara dua minggu kemarin. Gue hanya memantau dari jauh. Damn emang.

Dokter Brian menyarankan gue untuk makan makanan sehat dan olahraga teratur. Masalahnya gue di kota hidup sendiri. Bekal jadinya seadanya saja.

Saat sedang waktunya makan siang, ke pantry kebetulan ada tim gue juga lagi makan.

Rani menyahut, " Bekal bos?"

Gue mengangguk.

Semenjak sakit, mereka sepertinya menjadi lebih perhatian. Walaupun pekerjaan mereka jadi lebih berat dua kali lipat.

Wulan baru datang dengan bekal hitam. Saat dibuka, wangi semerbak dan visualnya menarik. Sebelum makan Wulan memotretnya terlebih dahulu.

" Aduh, ternyata Wulan juga tim foto dulu baru makan" ujar gue. Rasanya agak minder buat buka bekal seadanya ini.

Saat gue buka tim agak terkekeh, " Bekal bos nggak cocok tuh buat di foto"

" I know" jawab gue langsung makan.

Wulan memakannya dan terlihat nikmat.

" Siapa sih yang buat? Pacar?"

" Bukanlah... Mana ada cowok aku bikin ginian"

Rani akhirnya menjawab " Si Wulan lagi program diet bos. Jadi, dia teken kontrak sama catering berapa lama sih?"

" Sebulan. Baru seminggu aja gue happy banget. Terus turun berat badan gue setengah kilo dalam seminggu. Keren kan?"

Gue jadi tertarik, " Berapa sebulan?"

" Sekali makan 40ribuan"

"Ah buset dah, mending gue beli padang aja tuh bisa 1 hari makan"

" Bahaya bos!" Kata tim kompak. Gue jadi terdiam. Sebahaya itu gaya hidup gue ini.

" Kontraknya terserah bos. Misalnya cuma mau seminggu 1 kali makan. Terus nanti dikasih pilihan makanan apa yang mau dimakana. Ada alergi apa. Semuanya dihitung sama ahli gizi mereka. Kalau gak salah ownernya masih ikut masak juga. Jadi, keluarganya yang lain yang ngurus lain halnya"

Semenjak makan siang itu, gue bisa melihat perubahan wajah Wulan yang jadi lebih cerah dibandingkan yang lain. Apa gue juga teken kontrak aja ya sama cateringnya?

Akhirnya gue panggil Wulan ke ruangan.

" Bos manggil?"

" Gue mau nanya tentang catering sehat itu"

Wulan terlihat lega. Dia masuk ruangan dengan ceria.

" Kenapa bos mau ikutan?"

" Iya, kayaknya gue nggak punya waktu buat mikirin makanan. Gue mau ikut teken kontrak"

Lihat selengkapnya