Life After Those 18 Text Messages
Kangen kamu, Mbel.
Aku bingung harus ngapain biar sakitnya pergi...
Si bodoh ini bernama Pilar. Orangnya tidak setegar namanya. Dia hanya pemuda kesepian yang kerap ditemani kesunyian. Sejak sang belahan jiwa pergi, hari-harinya hanya diisi dengan kerja, kerja, dan kerja. Tak lagi pergi ke bioskop meski sangat suka menonton film, tak lagi pergi bersama teman-temannya karena enggan diperkenalkan kepada gadis-gadis lain. Hatinya sudah untuk satu orang, yaitu Intan. Ya, nama asli gadis itu adalah Intan. Tapi Pilar memiliki panggilan kesayangan untuknya; Mbel.
Entah kenapa Pilar teguh sekali untuk setia meski dia sendiri tidak yakin apakah sang belahan jiwa akan pernah kembali. Pilar tidak hidup. Dia hanya belum mati. Tidur, mandi, makan, minum, kerja. Mekanis sekali.
Dan justru ketika Jakarta sudah sepi, barulah dia keluar dari sarangnya. Beberapa jalanan yang dilaluinya memang masih terang, tapi sebagian lagi sudah gelap karena lampu jalan yang jumlahnya kurang banyak dan kadang terhalang dahan pohon. Udara malam makin terasa dingin karena sore tadi hujan turun cukup deras.