Rian menagih janji. Mendekati jam pulang kantor, dia kembali muncul dan menunggu di sudut ruang kerja Pilar. Ketika jam menunjukkan pukul 18.10, Rian sudah kehilangan kesabaran. “Man, ayo. Katanya jam 6”. Pilar tidak menjawab karena teman-temannya akan mengira dia sudah gila kalau dia berbicara sendiri.
“Man! Jangan bikin gue terpaksa gangguin lu lagi, ya.” Rian mengancam dan membuat Pilar harus memutar otak agar bisa berkomunikasi dengan Rian tanpa membuat teman-temannya curiga.
Akhirnya Pilar mengetik di ponselnya dan memberi kode agar Rian membacanya. “Gue masih banyak kerjaan. Jam 7 deh.”
“Nggak. Gue mau sekarang. You said 6 PM.” Rian tidak peduli.
Pilar kembali mengetik di ponselnya, “Taik ya. Kerjaan gue belum kelar. Sabar dikit kek.”
Tanpa bicara lagi, Rian sengaja menumpahkan kopi Pilar ke lantai dan airnya sedikit mengenai rok Fina, rekan satu tim yang meja kerjanya persis bersebelahan dengan Pilar.
Pilar langsung meminta maaf pada Fina sambil membersihkan roknya. Namun, Pilar segera menarik kembali tangannya saat menyadari bahwa dia menyentuh bagian paha Fina. Untungnya Fina tidak marah dan malah tersipu.
“Woohoo.. love is in the air. Ada yang naksir-naksiran nih kayaknya.” Rian meledek jahil dan Pilar langsung melotot ke Rian seolah takut Fina akan bisa mendengar ocehan Rian.