Tatkala

@mahartania__
Chapter #11

Lagi, Satu Hari Bergulir

Pilar sudah rapi. Dia sudah duduk di jok motornya. Jam di tangannya menunjukkan pukul 8.00.

Keraguan menyusup.

“Kemarin gue ketemu Mbel karena gue berangkat dari kosan jam 8.30. Apa hari ini gue berangkat jam 8.30 lagi aja ya? Siapa tahu ketemu lagi.”

Pilar sibuk menimbang-nimbang dalam hati.

“Tapi, siapa tahu kemarin juga cuma kebetulan doang. Mosok iya dia tiap hari berangkatnya siang. Emang kantor dia masuknya jam berapa?”

Pilar kembali melihat ke jam tangannya. Kini sudah pukul 08.05. “Aduh, kok gue malah jadi bengong sih? Udah ah, berangkat aja,” katanya dalam hati sambil menyalakan mesin motor.

 

Tibalah Pilar di titik di mana kemarin dia melihat Intan. Pilar menepi sebentar untuk memperhatikan motor-motor di belakang dia. Tidak ada Intan.

Pilar kembali ragu dan justru makin bertambah ragu. Haruskah dia menunggu di situ hingga jam yang sama dengan kemarin, atau jangan-jangan seharusnya dia melaju lebih cepat siapa tahu hari ini Intan berangkat lebih pagi dan saat ini dia sudah beberapa kilometer di depannya, atau…

Pilar benar-benar gila.

Selama di kantor pun dia tetap resah dan lagi-lagi satu hari bergulir hanya dengan fungsi mekanis; kerja, makan siang, kerja, pulang.

 ***

 Teras samping kosan nenek selalu menjadi spot favorit Pilar karena sejuk dan jarang digunakan untuk menerima tamu. Malam ini pun dia kembali menghabiskan waktu di sana. Sambil merokok, Pilar browsing tentang hal-hal yang bisa memicu seseorang untuk memimpikan orang yang mereka dambakan.

“Get real, Man, gue kira browsing apaan,” suara Rian mengagetkan Pilar sampai membuat ponselnya jatuh.

“Dasar setan!” Pilar mengumpat kesal. “Permisi dulu kek. Nggak kelihatan nongolnya kapan tahu-tahu langsung kedengaran suaranya. Resek banget lu.”

Rian tertawa sambil duduk di kursi di sebelah Pilar dan melanjutkan mengejek, “Don’t tell me you still can’t get over her.”

“Berisik lu ah.” Pilar kesal.

“Oke, oke, oke, sori. Cerita dong, Man.”

“Nggak.”

“Ayo dong, siapa tau bisa bikin lu ngerasa lebih lega,” Rian membujuk.

Pilar diam saja. Dia malah menyalakan sebatang rokok lagi.

Lihat selengkapnya