Tatkala

@mahartania__
Chapter #24

Luka Hati yang Tetap Menganga

Pilar membuka pintu kamar kosnya. Dia menduga Rian sudah ada di sana, melakukan kebiasannya, yaitu meminta Pilar memaafkannya karena telah berkata seenaknya dan kembali meminta Pilar membantunya. Tapi rupanya Pilar salah. Rian tidak ada di sana. Tampaknya memang sebesar itu kebencian Rian pada mamanya. Mungkin seharusnya Pilar tidak bersikap sekeras itu pada temannya. Mungkin luka hati Rian karena ditinggal pergi mamanya saat dia masih SD tetap menganga layaknya luka hati Pilar saat Intan memutuskan untuk pergi.

Intan, lagi-lagi Intan. Semuanya kembali pada Intan. Topik apa pun, berujung pada Intan.

Biasanya tiap kali Pilar kelelahan atau sedang memikirkan sesuatu, Intan akan memijit punggung Pilar atau mengusap bagian dada di atas jantung Pilar untuk menenangkannya. Namun, kini Pilar sering mendapati dirinya meletakkan tangannya sendiri di atas jantungnya dan membayangkan tangan Intan pun ada di situ.

 

HP Pilar berbunyi. Tapi Pilar tetap cuek berbaring di kasurnya. Dia malas mengangkatnya. Bahkan sekadar mengecek siapa peneleponnya pun dia enggan. Sudah pasti itu bukan Intan. Sudah sebelas bulan dering itu tak pernah dari Intan.

Lihat selengkapnya