Kristal duduk di sebuah meja di dekat bar. Dia sedang mengerjakan materi presentasi pengembangan bisnis untuk diajukan ke papinya. Namun, sore ini dia tampak berbeda. Wajahnya terus dihiasi senyuman. Dia tidak bisa melawannya. Hatinya berbunga-bunga. Para stafnya pun menyadari hal itu dan diam-diam menertawakan atasan mereka yang sedang kasmaran.
Begitu ponselnya berbunyi, Kristal langsung mengeceknya. Sebuah pesan teks masuk, memberikan informasi tentang nama lengkap mantan istri Om Win.
“Yes!” Kristal sangat senang dan langsung menelepon Pilar.
“I got it,” kata Kristal tanpa basa-basi.
“Oh ya?” Pilar memastikan.
“Iya dong. Aku.” Kristal membanggakan dirinya sendiri.
“Siapa nama lengkapnya?”
“If I tell you now, nanti kamu cari-cari alasan buat batalin ketemuan.”
“Hehe, ya nggak gitu jugalah.”
“So? Nanti malam kamu ke sini atau aku ke kosanmu?” Kristal sangat antusias.
***
Pilar tidak ingin menemui Kristal di Dusk9 karena tidak ingin berpapasan atau terlihat oleh Rian yang kemungkinan besar mengekor Papanya di sana. Pilar ingin menggali informasi sebanyak-banyaknya dulu sebelum menemui Rian. Namun, Pilar juga tidak ingin meminta Kristal datang ke kosan karena tidak ingin membiasakan Nenek, Mbak Mar, dan Lela akan kehadiran Kristal.