Tatkala

@mahartania__
Chapter #28

Kerabat Rindu Sepihak

Malam ini Pilar kembali datang ke Dusk9. Dia sudah membekali dirinya dengan data-data yang cukup kuat untuk dijadikan bukti bahwa kemungkinan besar memang Mama Rianlah yang menjadi kunci agar Rian bisa berpulang dengan damai.

Pilar duduk di bar, tapi dia tidak melihat Kristal. Lantas dia mengedarkan pandangannya ke berbagai sudut. Kristal tetap tidak kelihatan. Saat pandangannya kembali ke arah bar, segelas ice lemon tea disajikan untuknya oleh seorang bartender pria. “Mbak Kristal nggak kerja malam ini. Dia lagi nggak enak badan. Tapi kita di sini semua udah dikasih tahu, kalau lu datang, kita disuruh langsung ngebuatin ice lemon tea,” si bartender itu menjelaskan.

“Oh… Oke, makasih, ya.”

Bartender itu hanya menggangguk santun dan hendak berjalan melayani tamu lain saat Pilar kembali memanggilnya, “Bro, Kristal sakit apa?” tanya Pilar.

“Gue nggak tahu. Dia cuma bilang nggak enak badan.”

“Oke. Thanks.”

Pilar bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Tadi siang sejak kembali dari toilet bersama Fina, sikap keduanya berubah; menjadi diam dan cemberut.

Pilar mengeluarkan ponsel dari kantong celananya dan hendak menelepon Kristal. Tapi dia ragu, takut disalahartikan, takut dikira mulai perhatian.

Saat masih menimbang-nimbang, Pilar melihat Rian dan Papanya memasuki Dusk9. Seketika perhatian Pilar teralihkan dari perkara menelepon Kristal. Pilar pun langsung bersiasat agar bisa mendapatkan perhatian Rian.

Pilar segera berdiri dan menyodorkan tangannya untuk menjabat tangan Papa Rian, “Malam, Om, apa kabar?”

Dahi Papa Rian berkerut melihat Pilar. Sepertinya dia mulai kurang suka karena Pilar sering tiba-tiba muncul di hadapannya. Bahkan uluran tangan Pilar tidak dipedulikan. Papa Rian hanya mengangguk dingin dan berjalan melewati Pilar. Tapi tidak apa, setidaknya Pilar jadi berhasil menarik perhatian Rian.

“Apaan lagi sih, Man? Kan gue udah bilang, kalau lu keseringan muncul depan bokap, dia bakal ngerasa aneh dan BT.”

Lihat selengkapnya