Esoknya, Sita menerima berkas dari pihak HRD, Sita pun menyerahkannya kepada sang atasan.
"Pak, ini berkas dari HRD, ada10 kandidat untuk seleksi hari ini."
"Baik. Nanti saya akan lihat. Sekarang saya masih agak sibuk. Masih 2 jam lagi sebelum para kandidat datang dan diwawancara oleh saya. Setelah 1 jam di ruang HRD, minta mereka masuk satu per satu ke ruangan saya."
"Baik Pak."
Sita pun kembali ke mejanya. Dia kembali melakukan tugasnya. Sambil menunggu para kandidat datang. Menurut atasannya, setelah wawancara dengan pihak HRD, atasannya juga ingin mewawancara mereka sebentar. Atasannya ingin menyeleksi langsung para kandidat itu.
Satu jam kemudian, para kandidat sudah berkumpul di ruang HRD. Setelah selesai dari HRD, mereka menunggu di depan ruang Pak Zein. Sita pun memanggil mereka satu per satu sesuai instruksi atasannya. Saat dia sedang sibuk di mejanya, salah seorang kandidat menghampirinya
"Maaf Mbak, kita diwawancara juga sama pemilik perusahaan ya?"
"Iya betul." Jawab Sita.
"Dikira cuma diwawancara ama HRD aza."
"Ini atas permintaan beliau, Mas."
"Oh gitu. Eh hampir lupa, kenalin, nama aku Reno. Salah satu dari kandidat. Mbak sekretaris di sini ya?" tanya kandidat tersebut.
"Sita, iya betul." Sita menjawab singkat karena dia memang sedang banyak pekerjaan.
"Silakan lanjutkan pekerjaannya."
"Oke." Jawab Sita lagi.
Pemuda itu, Reno, usianya hampir sama seperti Sita. Wajahnya tampan, kulit putih bersih, tinggi, masuk kriteria lelaki idaman Sita. Tapi Sita sepertinya sudah malas berinteraksi dengan lelaki.
Setelah proses wawancara selesai, para kandidat pun pulang satu per satu. Jika ada yang lolos wawancara pertama, akan dipanggil lagi esoknya untuk tes berikutnya.
"Sampai jumpa besok." Kata Reno kepada Sita.
Sita tertegun. Bisa-bisanya Reno bicara seperti itu seakan-akan dia sudah terpilih menjadi asisten pribadi Pak Zein. Tanpa menoleh, Sita pun hanya mengangguk. Reno pun berlalu dari sana.
Beberapa jam kemudian, saat akan makan siang, Pak Zein menghampiri meja Sita.
"Ada apa Pak?"
"Sita, saya sudah kordinasi dengan pihak HRD, besok ada 3 kandidat terpilih untuk dites. Lakukan pemanggilan pada 3 orang ini." Pak Zein menyerahkan berkasnya pada Sita.
"Baik Pak. Setelah makan siang, saya akan menelepon mereka."
"Nanti saja pas mau pulang kantor. Biar santai. Saya keluar makan dulu."
"Baik Pak."
Sita melihat berkas yang diberikan atasannya. Dan ternyata, ada berkas Reno di sana. Dia dipanggil juga, pikir Sita. Berarti dia sudah masuk dalam kriteria Pak Zein. Sita pun menuju musola. Di sana sudah ada Syifa dan Rifa menunggunya.
"Kalian dah lama di sini ?" Tanya Sita.
"Baru nyampe. Yuk masuk."
Mereka pun mulai melaksanakan kewajibannya. Lalu setelah itu mereka berjalan menuju warung Ceu Lilis dan mulai memesan makanan. Sambil menunggu, mereka pun mengobrol.
"Ta, ikut yuk nanti malem?" Tanya Syifa.