Tawa di Antara Sejuta Lara

Evika Dewi Susana
Chapter #14

Bab 14 Tak Sengaja Bertemu

Setelah selesai membalas pesan dari Dafa, mata Sita terasa berat. Dia pun memejamkan matanya. Dia merasa lelah sekali. Dan saat azan magrib berkumandang, Sita terbangun. Aku ketiduran, gumam Sita. Bergegas dia ke kamar mandi lalu menunaikan kewajibannya.

Setelah itu dia bersiap-siap, memakai celana jeans biru dongker dan kaos panjang biru dongker plus kerudung biru muda, membuatnya terlihat sangat cantik. Lalu Sita turun ke bawah.

"Udah mau berangkat, nak?" Tanya Jihan.

"Iya Bun. Tinggal nunggu ayah pulang. Sambil nunggu Dafa jemput."

"Ayah kayanya jam 9 baru pulang. Dafa kapan kembali ke Amerika?"

"Dua hari lagi Bun. Urusannya sudah beres semua sih di sini. Tinggal santai-santai katanya."

"Oh gitu."

"Iya. Katanya sih enam bulan lagi dia beres kuliah dan kembali ke sini."

"Bukannya masih satu setengah tahun lagi baru beres kuliahnya?"

"Dia pake jalur cepat bun. Papanya pengen dia secepatnya balik ke sini. Kalaupun ga beres sampai 6 bulan, Dafa akan ngelanjutin kuliah di sini."

"Bukannya ribet kalo pindah mau semester-semester akhir?"

"Papanya punya kenalan di universitas di sini bun. Jadi aman."

"Pantes aza. Semoga semua urusan Dafa nya dimudahkan ya. Dia anak yang baik."

"Amin. Do'akan aza ya bun."

Tak lama ada suara ketukan di pintu. Sita pun menuju ke depan lalu membuka pintu.

"Sudah siap Ta?" Tanya Dafa. Dengan kemeja panjang biru dongker yang digulung ampe siku dan celana jeans biru dongker, membuat Dafa semakin tampan. Ternyata mereka kompakan memakai biru dongker. Keduanya tertawa.

"Dafa udah dateng?" Tanya Jihan.

"Iya Tante."

"Kok bajunya bisa samaan?"

"Ga janjian kok bun," Kata Sita.

Dafa hanya tersenyum. Setelah itu mereka berpamitan. Dafa melajukan mobilnya ke kafe tujuan. Hanya butuh waktu 20 menit, mereka sudah sampai di sana.

Sita pun langsung mencari Syifa dan Rifa. Karena tempatnya lumayan ramai, Sita agak kesulitan mencari mereka. Akhirnya, mereka menemukan Syifa dan Rifa, ada di kursi bagian luar di taman.

"Hai Sita, sini." Rifa agak sedikit berteriak memanggil Sita.

"Susah banget nyari kalian. Tempatnya mana rame gini." Sita memberengut.

"Apa kubilang, tempatnya lagi tren. Pasti ramelah." Tambah Syifa.

"Eh kenalin, ini Dafa, temenku," kata Sita."

Dafa pun berkenalan dengan mereka. Lalu, Dafa dan Sita duduk bergabung. Mereka memesan makanan. Sedangkan makanan Syifa, Rifa, Reza, dan Bian sudah dateng. Setelah makanan Sita dan Dafa datang, mereka berempat makan sambil berbincang.

"Kuliah di sini atau kerja Daf?" Tanya Reza.

"Aku masih kuliah, lumayan jauh di Amerika, hehe. Enam bulan lagi semoga lulus."

Lihat selengkapnya