Sementara itu di apartemen, saat selesai membuat sarapan dan menunggu Gege, Zidan melihat ponselnya. Dia melihat status Dafa. Apa maksudnya ini? pikir Zidan.
Apa Dafa dan Sita berpacaran? Zidan masih termenung. Tak lama, Gege bersiap untuk sarapan.
"Kenapa Zi?"
"Ga apa-apa. Kamu udah lihat status Fara?" Zidan mengalihkan pembicaraan, tapi raut mukanya masih terlihat kesal.
"Udah. Kata Mira, Fara memang lagi deket ama lelaki itu. Tadi aku ngobrol ma Mira." Jawab Gege.
Ya, tadi setelah melihat status Fara dan Dafa, Gege langsung menghubungi Mira, lalu menghubungi Dafa.
"Mira, itu Fara ama siapa?"
"Oh itu, Fara lagi pedekate ama dia. Reno namanya, dia asisten pribadi atasannya Mira yang baru."
"Tumben Fara langsung suka ama seseorang, biasanya dia dingin."
"Aku juga aneh Ge. Saat pertemuan pertama, dia langsung suka. Dipepet terus tuh Reno."
"Bagüs dong, biar ga jomblo terus, hehe."
"Iya bagus, dia jadi bersemangat sepertinya Ge."
"Semoga ga bertepuk sebelah tangan ya Mir."
"Sepertinya Reno juga suka, tapi nanti aku tanya Fara ya perkembangannya."
"Oke deh."
Percakapan pun berakhir. Tak lama, Gege menghubungi Dafa.
"Daf, aku lihat status kamu, jadi penasaran. Sepertinya ada sesuatu nih."
"Kasih tahu ga ya," kata Dafa, membuat Gege tambah penasaran.
"Ah ga asyik ah. Main rahasia nih ceritanya."
"Aku dah nembak Sita kemaren Ge. Dan Sita juga ternyata memiliki perasaan yang sama. Aku sangat bahagia Ge."
"Serius Daf? Selamat ya. Kamu tahu, Zidan pasti kaget denger berita ini Daf. Dia masih mengharapkan Sita. Aku tahu di lubuk hatinya yang paling dalam, Zidan masih mencintai Sita."
"Aku tahu. Aku juga dah tanya ke Sita. Perasaannya ke Zidan gimana. Sita memilih untuk melupakan kisah mereka, terlalu menyakitkan Ge. Dan Zidan terlalu lambat menyadari kesalahannya."
"Iya sih. Dia lambat beraksi. Malah membuat keputusan yang salah, membuat Sita bertambah sakit."
"Iya. Awalnya aku ga ada perasaan apa pun Ge. Tetapi, tambah ke sini, perasaan itu bertambah besar. Sita juga merasakan hal yang sama seperti aku. Karena waktu sepertinya Ge."
"Sepertinya karena kalian sering jalan berdua, rasa itu terus tumbuh. Selamat ya untuk kalian berdua. Aku ikut bahagia. Kamu bahagiakan Sita oke. Kamu berdua berhak bahagia. Fara juga sepertinya lagi bahagia. Kalian double date kan?"
"Ga disengaja kita ketemu di sana Ge."
"Kirain janjian."