Saat mereka sedang asyik makan, ternyata ada yang menghampiri meja mereka.
"Hai temen-temen, kita ketemu di sini." Ternyata yang menyapa mereka adalah Wina, dia sedang bersama Ria.
Semuanya menoleh dan serempak menjawab, "Hai, apa kabar kalian semua?"
"Baik," mereka kompak menjawab lagi.
"Masih ingat kan ama Ria?"
"Masih."
"Boleh gabung?"
"Silakan." Kali ini yang menjawab adalah Mira, sedangkan Fara dan Sita sudah malas menjawab. Wina dan Ria pun ikut duduk bergabung bersama lalu memesan minuman.
"Ngomong-ngomong, kalian masih sering kontak ama Dafa, Gege, dan Zidan?"
"Masih kok, tadi kita juga abis anter Dafa ke bandara, dia baru kembali ke sana." Jawab Mira.
"Dafa ke Indo? Sendirian atau dengan yang lain?" Tanya Wina.
"Sendirian. Dia menghadiri wisuda kakaknya." Jawab Mira lagi.
Wina tampak berpikir. Mengapa Zidan ga bisa dateng pas nanti dia wisuda? Apa dia memang sedingin itu ya? Pikir Wina. Agak sulit menaklukkan lelaki yang satu ini.
"Berapa lama Dafa di Indo, Mir?" Tanya Wina lagi.
"Seminggu. Kebetulan lagi libur semester."
"Dah lama Zidan ga menghubungi aku. Mungkin dia sibuk ya."
"Mereka semua sibuk kali Win," kata Fara mulai kesal.
"Biasanya pesanku selalu dibalas, sekarang-sekarang sepertinya memang dia sibuk."
Tak lama, Reno yang sedang berjalan bersama temannya, Ricko, melihat ada Fara di kafe. Kebetulan Reno lagi suntuk dan mengajak Ricko ke kafe. Semoga Fara ada di sana pikirnya, dan ternyata benar dugaannya.
"Hai temen-temen." Sapa Reno.
Wina dan Ria kompak menoleh ke arah sumber suara. Mereka terkejut melihat kedatangan Reno dan Ricko. Sangat tampan, pikir Wina dan Ria.
"Hai Ren, dari mana?" Tanya Fara.
"Dari rumah. Lagi suntuk aza. Kebetulan temenku ngajak jalan."
Reno menoleh pada Wina dan Ria, dia belum pernah bertemu mereka berdua.
"Ini temen kalian?" Tanya Reno.
"Iya Ren, kenalin, Wina dan Ria," Mira menjawab pertanyaan Reno.
"Reno."
"Ricko."
"Wina."
"Ria."