Gege tersenyum sendiri mengingat obrolannya bersama Dafa tadi.
"Tenang aza Ge, ternyata Ricko udah punya pacar. Sita barusan bilang, tadi itu pacarnya Ricko." Kata Dafa.
"Oh gitu Daf. Aku sedikit lega mendengarnya. Tapi walaupun udah punya pacar, bisa saja dia masih mendekati Mira." Tambah Gege.
"Mira bukan perempuan seperti itu Ge. Dari awal, menurut Sita, Mira tidak ada niat menjalin hubungan dengan Ricko. Dia ga mau disakiti." Papar Dafa.
"Apa karena Ricko ganteng?" Tanya Gege.
"Sepertinya begitu. Dia ga mau ada pelakor di dalam hubungannya." Tambah Dafa, "Kamu dah mastiin perasaan kamu?"
"Udah, tapi aku takut Daf. Aku takut mengambil keputusan yang salah. Aku takut pertemanan kita menjadi hancur berantakan. Mending kalau Mira nerima cinta aku. Kalo dia menolak, bisa-bisa dia menjauhi aku." Jelas Gege.
"Kamu juga harus pastiin perasaan Mira. Dulu aku juga begitu. Aku menganggap Sita sebagai teman terdekatku. Ternyata, ada perasaan yang berbeda. Setiap hari aku memikirkannya." Kata Dafa.
"Terus?" Tanya Gege.
"Awalnya kasihan, berubah jadi sayang dan takut kehilangan. Lalu aku memberanikan diri membuat sebuah keputusan." Kata Dafa.
"Keputusan apa?"
"Menyatakan perasaanku padanya. Aku juga tidak memaksakan dia harus menerima perasaanku." Tambahnya.
"Lalu?" Tanya Gege lagi.
"Setelah aku ngomong perasaanku, aku menjadi lebih tenang. Lalu aku menunggu jawaban Sita dengan sabar." Kata Dafa.
"Dan hasilnya, kalian pacaran, akhir yang bahagia. Keputusan yang tepat." Kata Gege sambil menambahkan, "Gimana kalo reaksi Mira berbeda dengan reaksi Sita?"
"Itu resiko yang harus kamu ambil Ge. Sebagai laki-laki, kita harus siap menerima keputusan perempuan yang kita cintai. Mau ditolak atau diterima." Jelas Dafa.
"Aku belum siap menerima keputusan Mira, Daf."
"Berarti kamu masih harus menunggu hatimu mantap Ge. Mantapkan dulu hatimu. Aku kuliah dulu. Zidan malah dah pergi dari tadi." Kata Dafa.
Gege pun termenung lagi. Haruskah dia mengambil resiko? Padahal kemarin dia sudah memutuskan. Akan menyatakan perasaannya pada Mira. Kenapa setelah mendengar nasihat Dafa, dia jadi takut ya. Gege pun mengirim pesan pada Mira.
"Pagi Mir. Tadi ke kampus hari ini?" Tanya Gege.
Mira yang telah selesai makan malam dan bersiap menyelesaikan revisi skripsi, membalas pesan Gege. Tadi dia udah makan di kafe bersama Sita, Fara, Reno, Ricko, dan juga Mila. Tapi dia ga enak pada keluarganya. Jadi, Mira pun ikut makan walau sedikit.
"Iya Ge. Tadi ada kuliah ampe siang. Terus aku ke rumah Fara. Sorenya kita ke kantor Sita terus ke kafe." Jelas Mira.
"Kamu pasti lelah ya, tinggal istirahat." Kata Gege.
"Iya Ge. Ini beresin dulu revisian. Ga terlalu banyak sih. Semoga segera beres. Otakku udah lelah, mumet." Curhat Mira.