Di apartemen, Gege bangun lebih pagi dari biasanya. Lalu menjalankan kewajibannya. Setelah berdoa, dia pun keluar dari kamar. Zidan dan Dafa belum keluar kamar, pikir Gege.Dia pun menuju balkon dan termenung. Sambil membawa kopi, dia duduk di sofa balkon. Tak terasa 1 jam dia termenung.
Setelah itu, dia melihat-lihat ponselnya. Pandangannya tertuju pada status Fara. Ada dua status. Di status pertama, hanya ada mereka berempat, sedangkan di status kedua, ada Ricko di sana.
Dia pun mengirim pesan pada Fara.
"Far, happy anniversary ya."
Tak lama, Fara menjawab, "Makasih Ge." Lalu melanjutkan, "Aku ga undang Ricko ya, dia dateng sendiri."
"Kirain kamu ngundang dia." Kata Gege.
"Ga lah. Aku ga suka Mira deket-deket ma dia." Kata Fara.
"Kenapa?" Tanya Gege.
"Dia dah punya pacar Ge. Pacarnya juga baik banget. Tadi aza dia masih nekat pengen anter Mira pulang." Jelas Fara.
"Terus, Mira dianter ma dia?" Tanya Gege.
"Untungnya Reno gercep. Dia bilang ke Ricko mau anter kita semua karena dia sengaja bawa mobil hari ini." Beber Fara.
"Pacarmu itu keren Far. Walaupun aku belum pernah ketemu, aku tahu dia baik. Kamu pantas berbahagia dengannya." Ujar Gege.
"Reno tahu Mira ga nyaman deket Ricko. Jadi dia langsung gercep. Menyelamatkan pujaan hatimu, hehe." Kata Fara menggoda Gege.
"Belum jadi juga Far. Do'ain ya biar aku juga bisa jadian ma Mira." Kata Gege.
"Kamu juga harus gercep. Jangan kaya Zidan, lama melangkah, plinplan, menyebalkan," gerutu Fara.
"Aku ga kaya gitu Far. Dari dulu aku selalu sayang ama Mira. Bedanya sekarang rasanya bertambah." Jelas Gege.
"Bertambah jadi cinta kan, hehe." Goda Fara.
"Kamu terus aza nyindir. Eh ngomong-ngomong, bulan depan kalian jadi ke sini?" Tanya Gege.
"Kita sih dah siap. Semoga ga ada sesuatu yang dadakan ya." Jawab Fara.
"Tanyain ke Dafa tanggalnya. Biar kalian siap-siap." Kata Gege.
"Oke."
Gege pun memutuskan percakapan. Dia merasa sudah waktunya dia menyatakan perasaannya pada Mira. Mungkin bulan depan saat Mira ke sini, pikir Gege.
Tak lama, Dafa dan Zidan keluar dari kamarnya. Gege pun menghampiri mereka berdua ke ruang televisi. Zidan terlihat sudah rapi. Sedangkan Dafa masih memakai celana pendek.
"Aku duluan ya. Ada yang harus kuurus. Aku ga sarapan juga." Zidan berpamitan.
"Oke." Kata Dafa dan Gege.
"Daf, sarapannya seadanya aza ya. Aku bikin nasi goreng."
"Oke. Makasih ya dah buatin nasi goreng pagi ini. Aku kebetulan lagi males, hehe." Sambil makan, tak lupa Dafa mengirim pesan pada sang pujaan hati.