Tak terasa seminggu telah lewat. Seminggu lalu adalah terakhir kali Mira bertemu dengan Riko. Dan dari mulai hari itu sampai sekarang, Ricko tidak pernah mengiriminya pesan. Mungkin dia menyerah, pikir Mira. Saat ini Mira sedang santai di rumahnya.
Kuliahnya sudah beres, tinggal menunggu sidang dan wisuda. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, ada pesan dari Fara.
"Mir, temenin ke mal yuk? Lagi ga ada kerjaan nih. Kuliah beres, skripsi beres. Mau ga?"
"Oke. Asal ditraktir ya." Tawar Mira.
"Beres. Aku jemput satu jam lagi ya."
Waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Masih ada waktu satu jam lagi, pikir Mira dan Fara. Mereka pun mandi dan bersiap. Sejam kemudian, Fara sudah ada di depan rumah Mira.
"Hai Mir. Udah siap?" Tanya Fara.
"Udah. Aku izin dulu ama ibu. Kalo ayah dan adikku udah berangkat dari pagi." Kata Mira.
"Oke. Aku juga mau pamit ama ibu."
Tak lama, Mirna, ibunya Mira, keluar dari dapur menuju ruang tamu.
"Bu, Mira pamit dulu ya. Mau ditraktir makan ama Fara, hehe." Kata Mira pada Mirna.
"Fara juga pamit ya bu, mau ngajak Mira jalan-jalan. Kita berdua juga udah beres kuliah. Jadi santai bu." Tambah Fara.
"Hati-hati di jalan ya. Nanti ibu bilang ke ayahmu."
"Makasih bu."
Keduanya pun berpamitan. Lalu berangkat menuju kafe favorit mereka. Tak lama, mereka pun sampai di sana. Lalu, mereka memesan makanan. Pandangan Mira tertuju pada meja di pojok. Ada Wina, dan seseorang yang ga dia kenal. Seorang lelaki tampan, terlihat kaya raya dari caranya berpakaian.
"Mir, lihat apa sih?" Tanya Fara sambil melihat arah mata Mira.
"Kamu lihat Far?"
"Iya. Itu Wina. Ama siapa lagi dia ya?" Gumam Fara.
"Entahlah. Terakhir ketemu kita, dia menanyakan Zidan kan?" Kata Mira.
"Iya. Dasar perempuan ga bener." Kata Fara sambil mengambil foto Wina dan lelaki itu. Tak lama, Fara mengirimkan pesan dan foto tersebut pada Sita.
"Lihat nih, entah dengan siapa dia." Kata Fara.
Sita yang sedang membereskan berkas hasil rapat, melihat ada pesan masuk dari Fara. Dia pun membukanya lalu melihat foto itu.
"Itu CEO Black Lion." Jawab Sita.
"Kamu kenal?" Tanya Fara.
"Di dunia properti, siapa yang ga kenal Jason Mahendra, CEO tampan nan dingin dari Black Lion." Sita menjelaskan, "Aku pernah lihat dia di sebuah acara, dia juga bersama dengan Wina."
"Berarti Wina dah punya pacar dong. Kok dia masih deketin Zidan ya? Terakhir ketemu kita, dia kan nanyain Zidan." Kata Fara.
"Entahlah." Obrolan pun berakhir. Entah kenapa, saat mendengar nama Zidan yang terkait dengan Wina, hati Sita sedikit sakit. Kenapa Zidan harus dekat dengan perempuan seperti Wina? Zidan layak dapetin yang lebih baik, pikir Sita.
Di kafe, Fara menunjukkan obrolannya dengan Sita, kepada Mira. Mereka terdiam. Tak lama, Wina dan Jason sepertinya akan beranjak dari sana.
"Eh ada kalian, kebetulan ketemu di sini," sapa Wina. Mira dan Fara hanya diam.