Keesokan harinya, Fara hanya ingin bersantai saja di rumah. Dia terlalu malas untuk keluar. Mira juga ga bisa dia ajak keluar karena sedang mengurus sesuatu.
Ponselnya bergetar, ada pesan masuk dari Jason.
"Selamat pagi Far. Hari ini senggang?"
"Kenapa?" Fara balik bertanya.
"Mau ngajak makan siang." Kata Jason.
"Ga bisa kayanya. Aku dah janji mau ke kantor Reno siang ini." Jawab Fara, yang tadinya hanya pengen bermalas-malasan di rumah, tiba-tiba berubah haluan.
"Oke. Lain kali harus bisa ya." Pinta Jason.
"Ga janji." Jawaban singkat Fara, membuat percakapan terhenti.
Fara termenung, berarti siang ini dia harus ke kantor Reno. Dia pun bergegas mandi dan bersiap. Seperti biasa, mami dan papinya udah pergi dari pagi. Sekitar jam 11, Fara udah ada di kantor Sita. Dia pun mengirim pesan.
"Ta, aku di lobi." Sita kaget membaca pesan Fara, tumben udah di kantor aza.
"Langsung ke mejaku ya. Lantai 5." Kata Sita.
"Oke."
Fara pun naik ke lantai 5 dan langsung menuju meja Sita.
"Tumben langsung ke sini." Tanya Sita. Fara pun menceritakan kejadian tadi pagi.
"Padahal dia tahu kamu dah ga kasih celah ya. Tetep memaksakan diri." Kata Sita.
"Iya. Aku dah menutup diri. Ngomong-ngomong, Reno ke mana Ta?"
"Dia ada urusan ama Pak Zein di luar dari pagi. Mungkin sebentar lagi dateng. Tunggu sini aza." Kata Sita.
Fara lalu mengambil ponselnya dan menghubungi Prilly.
"Mbak, saya boleh ke kantor abis makan siang?"
"Boleh dong."
"Tapi saya minta tolong ya mbak, jangan kasih tahu Jason."
"Oke."
Sita melanjutkan pekerjaannya. Saat waktu sudah menunjukkan jam istirahat, Sita mengajak Fara ke musola. Lalu keduanya menunaikan kewajibannya. Setelah itu, mereka kembali ke meja Sita untuk memesan makanan. Mereka malas keluar. Tiba-tiba Reno menghampiri meja Sita.
"Sayang. Kok ga ngabarin kamu mau ke sini?"
"Dadakan, hehe." Jawab Fara.
"Udah ke musola?" Tanya Reno.