Sudah seminggu semenjak pertemuannya dengan Fara. Dan sejak saat itu, Prilly sering murung dan banyak menghabiskan waktunya di butik. Dia juga jarang makan kalo tidak dipaksa Siera. Dan pagi ini, Prilly terbangun di butiknya. Dia tertidur di sana.
"Prilly, kamu tidur di butik?" Tanya Siera sambil memapahnya. Prilly terlihat lemas.
"Kamu kelihatan lemas. Kita ke dokter aza." Ajak Siera cemas.
"Ga usah. Bawain minum aza." Pinta Prilly.
Gegas Siera menuju dapur untuk membawakan Prilly minum. Tak lupa dia mengirim pesan pada Jason.
"Prilly semalam tidur di kantor, kupikir dia pulang. Dan sekarang, mukanya pucat, sepertinya dia harus dibawa ke dokter."
Setelah itu, Siera memberikan gelasnya pada Prilly. Dia meminumnya sampai tandas.
"Kamu kenapa menyiksa diri seperti ini?" Tanya Siera.
"Aku berniat pulang tadi malam. Tapi badanku lemes. Jadi aku tertidur di sofa." Jawab Prilly.
"Aku tahu kamu terlalu banyak pikiran. Istirahatlah di rumah."
"Aku males pulang. Aku rebahan di sofa aza."
"Aku belikan bubur ya?" Tawar Siera.
"Ga usah. Aku ga nafsu makan."
Sementara itu di rumah Jason, dia akan bersiap ke kantor. Setelah sarapan, dia membawa tas dan ponselnya. Dia mengecek ponselnya, barangkali ada balasan pesan dari Fara. Beberapa hari ini Fara tidak pernah membaca pesan-pesan darinya. Biasanya dia selalu membaca, tanpa membalas. Apakah aku harus mempertahankan perasaanku padanya? Dia selalu mengabaikanku, pikir Jason. Lama kelamaan aku lelah mengejarmu Fara.
Ternyata ada pesan masuk dari Siera. Jason bergegas pergi. Lalu menuju butik Prilly.
"Dia baru saja tertidur. Ke dokter ga mau, makan ga mau, dia tadi cuma minum air satu gelas." Panik Siera pada Jason.
"Dasar keras kepala. Udah seperti ini, masih aza bersikeras." Kata Jason sambil menghampiri sofa tempat Prilly berbaring.
"Badannya juga hangat. Kita bawa ke dokter." Titah Jason pada Siera.
"Aku titip pesen dulu pada karyawan." Siera pun berlalu dari ruangan Prilly dan menghampiri Mega, bagian admin di butik Prilly.
"Ga, aku mau bawa Prilly ke dokter, kamu jaga butik ya."
"Mbak Prilly kenapa?"
"Dia semalam ketiduran di sini. Dan sekarang badannya anget. Mukanya juga pucat." Jawab Siera.
"Oke. Semoga Mbak Prilly lekas sembuh ya."
Siera bergegas kembali ke ruangan Prilly.