Tawa di Antara Sejuta Lara

Evika Dewi Susana
Chapter #53

Bab 53 Menjemput

Dafa dan Sita sudah berada di dalam mobil. Mereka segera menuju bandara. Tak lama kira-kira 15 menit, mobil sudah sampai di bandara. Dafa dan Sita mulai mencari keluarga Dafa. Tak lama ponsel Dafa berbunyi. Ada panggilan masuk dari Resik, mamanya.

"Daf, kamu masih di mana? Mama dan semuanya udah di bandara. Kita di resto deket pintu keluar." Kata Resik.

"Dafa udah di bandara ma. Ya udah Dafa susul ke resto ya." Jawab Dafa.

"Keluargamu udah sampai?" Tanya Sita.

"Udah. Mereka ada di resto. Yuk kita cari." Ajak Dafa. Mereka berkeliling melihat-lihat ke beberapa resto yang ada di sana. Akhirnya, mereka menemukan keluarga Dafa.

"Daf, sini." Kata Raisya.

"Itu mereka," kata Dafa pada Sita, "Ayo ke sana."

Dafa dan Sita menghampiri keluarganya. Mereka sedang makan. Sepertinya mereka lapar.

Dafa dan Sita ikut duduk di sana.

"Kalian udah makan?" Tanya Resik pada keduanya.

"Udah ma." Jawab Dafa.

"Udah tante." Jawab Sita.

"Ya udah kalo udah makan. Ini ngemil kentang aza ama sosis ya." Kata Raisya.

"Makasih kak." Jawab Sita.

Semuanya makan dengan tenang. Ga ada yang berbicara. Setelah selesai makan, barulah mereka memulai percakapan.

Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam.

"Sita, kamu nginep di hotel yang sama dengan kita kan?" Tanya Resik.

"Iya tante." Jawab Sita.

"Tadi udah ke sana?"

"Udah tan. Tadi mandi dan beres-beres barang. Terus setelah beres, barengan makan malam ma temen-temen." Jawab Sita.

"Mira dan Fara di mana Daf?" Tanya Raisya.

"Mira ma Gege lagi jalan-jalan di sekitar sana. Fara dan Zidan di apartemen sepertinya." Jawab Dafa.

"Tapi mereka mau balik ke hotel kan?" Tanya Raisya lagi.

"Iya. Masa tidur di apartemen. Kamarnya ga cukup. Makanya Dafa booking hotel. Kenapa kak?" Tanya Dafa.

"Kasihan kalo Sita sendirian di kamar hotel. Mending tidur bareng aku aza." Kekeh Raisya.

"Kalo gitu, aku tidur di mana kak?" Tanya Sandi.

"Tidur ama mama dan papa." Jawab Raisya.

Dafa memang hanya memesan 2 kamar hotel untuk keluarganya. Satu kamar untuk mama dan papanya. Satu lagi untuk Raisya dan Sandi.

"Ga bisa. Ganggu aza. Pesen satu kamar lagi." Kata Danu, papanya Dafa.

Lihat selengkapnya