Jika Gege dan Mira memilih pertokoan dan berjalan-jalan, Sita dan Dafa memilih menghabiskan waktu di pantai. Mereka duduk di hamparan pasir putih.
"Pantesan tadi Mira dan Gege betah duduk di sini. Nyaman ya." Kata Sita.
"Iya. Senja terlihat indah dari sini. Aku suka melihat senja bersamamu sayang." Balas Dafa.
"Sama aku juga. Kamu sering ke pantai ini Daf?" Tanya Sita.
"Beberapa kali." Jawab Dafa.
"Sama siapa?" Sita penasaran.
"Sendiri. Aku ke sini kalo lagi ada masalah berat ataupun tugas yang menumpuk. Di sini aku bisa melamun berjam-jam." Jawab Dafa, sambil melanjutkan, "Tapi setelah aku menjalin hubungan denganmu, aku ke sini kalo aku kangen ma kamu sayang. Aku duduk di sini dan membayangkan kamu ada di sisiku, sunshine." Cerita Dafa.
"Kenapa ga ajak Gege atau Zidan?" Tanya Sita.
"Aku lebih nyaman sendirian saat ngebayangin kamu sunshine. Aku merasa kamu ada di dekatmu walaupun kita berjauhan." Jelas Dafa.
"Aku juga sering melamunkan kamu di kantor, hehe. Dan selalu ketahuan ama Reno. Malu kan." Celetuk Sita.
"Beneran sayang? Bagus dong. Reno ga akan ganggu kamu jadinya. Kamu cuma milikku sayang." Gombal Dafa.
"Reno juga udah milik Fara sayang. Fara dan Reno, dua-duanya bucin akut. Ntar kamu lihat sendiri deh di Indo." Kata Sita.
"Bucin mana ma aku dan Gege?" Selidik Dafa.
"Juaranya tentu saja kamu sayangku."
"Makasih sayang. Eh ngomong-ngomong, di sana kan banyak pertokoan. Aku mau kasih hadiah buat ayah dan bunda juga Reyna sayang. Yuk kita keliling." Ajak Dafa.
"Ga perlu Daf. Aku ga enak."
"Aku memang akan memberi mereka oleh-oleh sayang. Sekalian beli buat keluargaku juga. Yuk." Kata Dafa.
"Baiklah."
"Nanti bantu pilihkan untuk mama aku dan untuk Kak Raisya ya."
"Iya sayang." Keduanya berlalu dari pantai dan menuju beberapa toko yang berjejer di sana. Keduanya asyik memilih.
"Sayang, jangan lupa Reno juga dipilihin ya. Aku mau kasih dia hadiah. Karena udah banyak bantu kamu." Kata Dafa.