Di hotel, Sita dan Dafa masih tidur berpelukan. Mereka sepertinya kelelahan. Tak terasa dua jam lebih mereka tertidur. Sita terbangun, lalu melihat Dafa memeluknya erat. Tersenyum, lalu mencoba keluar dari rengkuhan Dafa sangat pelan. Mengetahui ada gerakan di sampingnya, Dafa mengeratkan pelukannya.
"Daf, malah tambah kenceng meluknya. Kita ketiduran." Kata Sita.
"Aku tahu sayang. Dan aku ingin terus memelukmu seperti ini. Biarkan seperti ini sebentar lagi ya." Kata Dafa merajuk.
Sita pun terdiam dan membiarkan Dafa memeluknya. Tangannya dia lingkarkan lagi pada punggung Dafa.
"Ayo dong bangun. Kita kan mau jalan-jalan." Punya Sita.
"Sebentar lagi sayang. Aku belum puas meluk kamu." Rengek Dafa lembut.
"Ya udah. Lima menit aza ya sayang. Aku harus mandi. Keringetan ini."
"Biarin. Walaupun kamu keringetan, aku tetep cinta. Nanti malam pertama juga kita bermandikan keringat berdua." Kekeh Dafa tersenyum. Membayangkan dia dan Sita akan memadu kasih.
"Kamu tuh malah ngebayangin yang kaya gitu. Dasar mesum."
"Mesum sama calon istri ga apa-apa sayang." Kata Dafa sambil mencium kening Sita.
"Yuk. Udah lima menit ini." Sita cepat-cepat melepaskan diri dari Dafa dan berlari ke kamar. Lalu bergegas ke kamar mandi.
"I love you sayangku." Gumam Dafa.
Dafa melihat secarik kertas di atas meja lalu membacanya. Jadi, tadi Fara ke sini dan melihatku sedang tidur dengan Sita. Ga apalah, toh kita juga tidak melakukan hal yang aneh-aneh, pikir Dafa. Setengah jam menunggu, akhirnya Sita selesai.
"Kamu mau mandi di sini Daf? Ada handuk baru ma sikat gigi baru kok." Tanya Sita.
"Iya. Aku mandi di sini aza. Di apartemen ada Mira dan Gege. Aku ga enak. Ini Fara titip catatan. Katanya dia ada acara ama Prilly dan Zidan." Kata Dafa.
"Ya udah kamu mandi dulu sana. Semuanya udah aku siapin di bak mandi." Titah Sita.
"Pengen mandi ama kamu sayang. Yuk mandi berdua." Goda Dafa sambil tersenyum penuh makna.
"Udah deh jangan menggoda terus. Sana mandi." Kata Sita mulai cemberut.
"Oke deh sayangku. Jangan marah ya. Aku mandi dulu, kalo kamu mau nyusul, aku tunggu." Lirik Dafa.
"Ga akan." Kata Sita sambil berlalu menuju balkon hendak menjemur baju. Sita terlihat menawan dengan baju serba pink plus hijab juga. Sederhana tapi sangat memukau dengan hiasan tipis flawless. Lima belas menit menunggu, Dafa selesai.
"Sana solat dulu. Aku tadi udah. Ada sajadah dah aku siapin di kamar." Titah Sita.
"Baiklah tuan putri. Tunggu sebentar ya. Pangeranmu berdoa dulu." Kata Dafa.
Setelah lima belas menit, Dafa selesai.