Setelah Hendra berlalu, Sita mengambil napas lega. Hampir saja, pikirnya. Kalo Dafa sampai tahu masalah ini, bisa gawat. Sita yakin Dafa ga akan marah, cuma dia ga enak aza.
"Untung kamu bilang gitu Mir. Cerdas juga kamu di saat kepepet kaya gini." kata Fara.
"Good job girl. Thank you Mir." Kata Sita.
"Hampir aza. Gimana jadinya kalo kita barengan ke apartemen ama dia? Mending kalo para lelaki menunggu di apartemen, kalo mereka menunggu di lobi?" Keluh Mira.
"Iya bener itu. Udah ya, jangan ada yang bahas Hendra lagi. Ga enak kalo kedengeran Dafa." Pinta Sita.
"Yuk naik. Tinggal ambil koper doang kan, untung koper ga kita bawa ke bawah." Kata Fara.
"Iya bener. Yuk."
Ketiganya naik ke kamar hotel, lalu menggeret koper masing-masing dan berjalan kaki menuju apartemen. Setelah sampai di lobi, Sita menghubungi Dafa.
"Udah sarapan sayang? Aku baru beres sarapan, ambil koper, langsung ke sini, kita semua udah di lobi." Kata Sita.
Tak lama, Dafa membalas pesan Sita. "Udah sayang. Ya udah kita turun ke bawah ya. Tunggu ya sayang." Kata Dafa.
"Oke." Kata Sita.
Tak lama, mereka bertiga udah turun ke lobi. Lalu semuanya menuju lobi.
"Tunggu di sini ya, aku ambil mobil dulu." Kata Dafa dan Gege. Mereka berdua berlalu dari sana dan menuju basement. Tak lama, mereka semua naik ke mobil. Dafa yang menyetir. Sita di sampingnya.
Tanpa semuanya ketahui, Hendra melihat semuanya. Dia sedang duduk di lobi dan menunggu adiknya mengambil mobil.
Bye Sita. Sampai ketemu di Indo. Kuharap kita bisa ketemu lagi. Jika kita berjodoh, dekatkan aku dengannya Tuhan, gumam Hendra.
Tak sampai dua puluh menit, mobil telah sampai di bandara. Mereka menunggu untuk dipanggil masuk.
"Kamu baik-baik ya di sana sayang. Tunggu aku saat wisudamu." Kata Gege.
"Iya sayang. Aku tunggu ya. Kamu jangan nakal di sini." Kata Mira.
"Iya sayang. Aku ga akan nakal." Kata Gege.
"Titip Gege ya Zi. Awas kalo dia lirik kiri kanan." Ancam Mira.
"Beres Mir. Tenang aza. Gege tipe setia." Kata Zidan.
Sekitar jam 9, penumpang udah dipanggil untuk masuk pesawat. Keempatnya beranjak dari kursi lalu menuju pesawat. Dafa berpelukan dengan Gege dan Zidan.
"Kutunggu kalian di Indo ya. Secepatnya harus balik." Kata Dafa.
"Beres." Kata Zidan dan Gege.