Setelah lama bercakap-cakap, Sita pamit pada orangtuanya untuk naik ke atas. Dia sudah sangat kelelahan dan ingin beristirahat. Matanya sudah ga bisa diajak kompromi. Sita pun memejamkan mata dan terlelap. Keesokan harinya, subuh Sita sudah terbangun. Setelah melaksanakan kewajibannya, dia mandi dan bersiap. Lalu menyiapkan oleh-oleh buat Pak Zein, Syifa, Rifa, dan juga Reno. Setelah siap semua, dia akan bergegas ke bawah untuk sarapan. Tak lama, ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk.
"Kamu kemarin nyampe jam berapa? Pasti kelelahan ya. Aku mau mengirim pesan, takutnya kamu udah tidur."
Sita termenung. Hendra mengiriminya pesan lagi. Ah, abaikan saja, pikirnya. Lalu Sita turun dan sarapan. Dia berencana memakai motor ke kantor.
"Yuk sarapan bareng." Kata Jihan.
"Iya bun." Semuanya udah di meja makan. Setelah selesai sarapan, Sita berpamitan ke kantor. Juna sudah pergi duluan. Begitu juga Reyna.
"Sita berangkat dulu ya bun." Kata Sita.
"Iya sayang. Hati-hati di jalan ya. Jangan melamun, fokus." Saran Jihan. Lalu Jihan mengantar Sita sampai ke teras. Ternyata, Dafa sudah menunggu di sana.
"Pagi bunda, Sita. Saya mau jemput Sita ke kantor." Salam Dafa.
"Kamu kok ga bilang mau jemput?" Tanya Sita.
"Sekalian. Yuk, nanti telat. Bunda, saya pamit dulu ya. Mau ke kantor, sekalian anter Sita." Kata Dafa.
"Makasih ya Dafa. Udah mau jemput Sita ke kantor. Makasih juga oleh-olehnya." Jawab Jihan.
"Sama-sama bunda. Semoga bunda sekeluarga suka buah tangannya. Dan udah kewajiban saya menjaga Sita. Mari bunda." Pamit Dafa. Keduanya berjalan menuju mobil mewah Dafa dan berlalu dari sana.
"Makasih ya sayang. Kamu baik banget deh. Padahal jarak kantor kita kan lumayan jauh. Nanti kamu kesiangan." Kata Sita.
"Demi kamu aku rela sayangku. Besok aku jemput pake motor ga apa-apa sayang? Bawa jaket ya." Kata Dafa.
"Oke. Ga apa pake motor juga. Aku juga terbiasa naik motor hampir setiap hari. Biar cepet sampenya. Kamu juga ga akan telat." Kata Sita.
Saat di stopan, lampu merah sedang menyala. Dengan cepat Dafa mencium bibir Sita.
"I miss you sunshine." Kata Dafa sambil kembali melajukan mobilnya. Sita tersenyum.
"Miss you too sayangku."
Sampailah Dafa di kantor Sita. Lalu mereka berpisah. Sita langsung menuju mejanya. Saat sampai di meja, Sita membawa oleh-oleh untuk temannya dan menuju pantry.
"Selamat datang di Indo Sita." Kata Syifa dan Rifa, juga Reno.
"Kangen." Kata Syifa dan Rifa sambil memeluk Sita.
"Aku juga kangen. Ini oleh-olehnya buat kalian." Sita memberikan oleh-oleh pada ketiga sahabatnya.
"Makasih." Ketiganya kompak menjawab.
Lalu Sita mulai menyeduh kopi dan duduk bersama teman-temannya.