Akhirnya, semuanya sampai di Taman Sakura, taman yang terletak di dekat rumah Sita dan Mira. Semuanya membuka helm dan turun dari motor.
"Jantung serasa mau copot. Kenceng banget bawanya Ren." Kata Fara. Reno hanya terkekeh geli mendengar omelan Fara.
"Sekali-kali dong sayang. Tuh yang lain juga sama bawanya kenceng." Reno melakukan pembelaan.
"Iya nih Dafa juga. Ngebut banget." Kata Sita.
"Bener kata Reno sayang. Sekali-kali boleh dong." Kekeh Dafa.
Semuanya tertawa. Setelah istirahat sebentar melepas ketegangan, semuanya memutuskan untuk pulang dan mengantar pasangannya masing-masing ke rumahnya.
Saat sampai di kediaman Sita, Dafa langsung pulang. Begitu juga dengan Reno dan Gege, setelah mengantarkan pasangannya, mereka langsung pulang. Zidan juga melakukan hal yang sama.
"Aku langsung pulang ya. Udah malem." Kata Zidan.
"Makasih ya." Jawab Lily.
Zidan melambaikan tangan dan berlalu dari kediaman Prilly. Saat membuka pintu gerbang, Lily tertegun. Dia melihat sebuah mobil mewah terparkir di halaman rumahnya. Dia menebak-nebak, mobil siapa ini. Mobil mewah berwarna hitam pekat. Lalu, gegas dia pun masuk ke dalam rumahnya. Di ruang tamu, Jason terlihat sedang duduk dan menunggunya.
"Hai Ly. Apa kabar?" Tanya Jason. Lily kaget bukan main. Ternyata yang diparkir di halaman rumahnya adalah mobil Jason. Dia mengganti mobilnya, pikir Lily. Jantungnya mulai berdegup kencang. Dia mencoba meredakan dentuman di dadanya.
"Baik. Udah lama?" Tanya Lily, mencoba terlihat baik-baik saja. Lalu Lily duduk di seberang Jason.
"I miss you. Beberapa bulan ini, aku sangat tersiksa Ly. Aku menyesal. Aku benar-benar merindukanmu." Kata Jason dengan tatapan sendu. Tak ada kebohongan di matanya.
"Too late Jas. Aku sudah menutup hatiku untukmu. Terlalu sakit." Jawab Lily.
"Percayalah Ly. Aku menyesal. Sangat menyesal. Aku baru menyadari perasaanku padamu, saat kamu masuk rumah sakit. Saat kamu menghindariku. Saat kamu menjauh dariku. Aku sangat tersiksa. Ingin mengunjungimu, tapi aku tahu kamu pasti akan menolakku." Jelas Jason.
"Please Jas. Aku lelah. Aku masih terluka karenamu." Kata Lily, masih mencoba menahan air matanya.
Perlahan, Jason mendekati Lily dan berlutut di dekatnya. Lily hanya terdiam dan mematung.
"Biarkan aku mengobati semua lukamu. Biarkan aku menebus semua kesalahanku. Biarkan aku membuatmu bahagia di sisiku." Ujar Jason. Lily masih terdiam. Dadanya bergetar, bahunya turun naik. Akhirnya, air matanya turun juga tanpa bisa dia bendung lagi. Lily terisak. Grep, Jason memeluknya. Lily mencoba melepaskan pelukan Jadon dan memukuli dada pria itu. Terus dan terus.
"Pukul aku kalo itu bisa membuatmu menjadi lega. Aku rela." Ucap Jason. Lily masih terus memukuli dadanya sampai akhirnya dia kelelahan. Jason memeluknya lagi dan mencoba menenangkannya. Dia mengusap lembut rambut Lily.
"Luapkan amarahmu padaku Ly. Aku berhak menerimanya." Ujar Jason, sambil masih terus memeluknya.