Tawa di Antara Sejuta Lara

Evika Dewi Susana
Chapter #86

Bab 86 Sesak itu

Tak terasa, dua hari berlalu. Hari ini adalah hari bahagia Fara. Dia akan wisuda. Reno sengaja izin hari ini. Saat wisuda Mira, dia ga bisa datang. Pak Zein mengajaknya meeting seharian di luar kantor. Sedangkan Sita, dia minta izin jam 1an pada Pak Zein. Dan atasannya mengerti. Fara sedari pagi udah berada di kampusnya. Mami dan papinya menyusul. Begitu juga Gege, Mira, dan Reno. Mereka menyusul juga. Sedangkan Dafa, dia akan datang siangan dan menjemput Sita dulu.

"Selamat ya Far." Kata Mira. Gege dan Reno juga kedua orangtua Fara memberikan selamat.

"Fara, mami dan papi masih ada urusan. Ga apa kan ditinggal?" Tanya Sarah. "Ga apa mih, makasih udah nyempetin waktu ke sini ya." Kata Fara sambil memeluk Sarah.

"Sayang. Papi juga ga bisa lama-lama ya." Kata Miko sambil memeluk Fara. "Ga apa pih. Makasih ya udah dateng." Kata Fara. Keduanya berpamitan pada Reno, Gege, dan Mira.

"Yuk ke kafe depan. Kali ini bukan Jason yang traktir, tapi aku." Kata Reno. Ya, Reno memang ga bisa menghadiri wisuda Mira. Tapi Fara menceritakan semuanya tentang Lily.

"Yes. Ditraktir lagi. Sangat menyenangkan. Iya ga Ge?" Tanya Mira. Gege hanya tersenyum sambil menggandeng Mira. Reno pun menggandeng Fara. Seperti biasa, saat akan ke kafe, Lily dan Jason datang.

"Maaf ya, aku telat lagi. Tadi abis fitting baju dulu." Kata Lily. Semuanya melongo tak percaya. Begitu cepat, gumam mereka.

"Baju pengantin Ly, selamat ya. Akhirnya, kamu akan menikah. Kita semua bahagia untukmu." Kata Fara sambil memeluk Lily. Mira juga ikut memeluk Lily. Lalu semuanya masuk ke kafe yang kemarin dan mulai memesan. Saat memesan, Dafa dan Sita datang. Mereka pun bergabung di sana.

"Sekali lagi aku minta maaf ya. Aku ma Jason banyak sekali urusan. Ini kita mau langsung ke Prancis menemui orangtuaku. Penerbangan jam 1." Kata Lily.

"Ga apa Ly. Makasih ya udah menyempatkan ke sini." Kata Fara.

Lily dan Jason pun berlalu dari sana. Menyisakan Fara, Reno, Gege, Mira, Dafa, dan Sita. Mereka pun berfoto berenam. Fara pun updet status. "Thanks you bestie. Di momen spesial, bersama sahabat."

Lalu mereka pun mulai makan saat pelayan menghidangkan pesanan mereka. Mira memulai percakapan.

"Zidan udah menghubungimu Far?" Tanya Mira. Fara hanya menggeleng.

"Kayanya dia masih terluka makanya dia memilih untuk pergi. Tapi ga mungkin juga dia ke Amerika. Kita di sini rencananya satu minggu. Tiket pulang pun udah ada jadwalnya." Kata Gege.

"Iya bener. Dia pasti masih di kota ini. Ga mungkin dia pergi jauh." Jawab Dafa.

"Kemarin setelah wisuda Fara, aku ke rumahnya. Dia dari sebelum wisuda Mira, malamnya udah ga ada di rumah kata Bi Minah. Dia membawa ransel juga." Kata Gege.

"Dia pergi ke mana ya? Kok pake bawa ransel segala." Gumam Reno.

"Entahlah. Kita doakan saja semoga dia ga kenapa-kenapa." Kata Dafa. Semuanya melanjutkan makan lalu ngopi. Saat sedang memesan kopi, datanglah Zidan. Jangan ditanya, mukanya udah seperti benang kusut.

"Far, selamat ya. Maaf aku telat. Mira, maaf aku ga dateng ke acara wisudamu. Ini kado untuk kalian." Kata Zidan sambil menyerahkan kado pada Fara dan Mira. Keduanya menerimanya.

Lihat selengkapnya