Keesokan harinya, Mira dan Gege bersiap. Mereka akan kembali ke Amerika. Tiga koper sudah disiapkan Gege tadi malam. Mira masih kelelahan akibat digempur terus setelah makan malam. Akhirnya, Gege yang menyiapkan semuanya.
"Sudah siap sayang, yuk sarapan. Mumpung masih jam 6. Setelah ini, kita jemput Gege. Aku minta sopir mengantarkan ke bandara." Kata Gege. Mira mengangguk. Dia berjalan perlahan ke ruang makan.
"Masih sakit sayang? Maaf ya aku terlalu bernafsu." Kekeh Gege.
"Masih. Ini aza jalan ga bisa cepet Ge. Masih linu. Kamu sih, tadi malem terus aza menggempur tiada henti." Jawab Mira.
"Abisnya desahan kamu membuatku tergoda sayang. Kayanya nanti di apartemen, aku mau rombak kamarku. Biar kedap suara." Kekeh Gege.
"Dasar mesum." Jawab Mira sambil memelototkan matanya.
"Kamu terlalu enak sayang. Legit. Gurih. Bikin aku ketagihan." Bisik Gege di telinga Mira.
"Udah ah. Malah bahas itu. Mama ma papa udah nungguin di meja makan." Kata Mira. Mereka pun bergabung di meja makan.
"Ge, kasihanilah istrimu. Lihat jalannya udah aneh kaya gitu. Jangan diforsir." Kekeh Geri.
"Iya pa. Abisnya ya gitu deh." Kekeh Gege.
"Papa, Gege, malah ngomongin itu di meja makan. Kasihan tuh mantu mama. Nanti mama kasih obat sayang." Kata Lisa. Mira hanya mengangguk. Lisa pun berlalu ke kamarnya dan membawa obat.
"Mama udah beli ini kemarin. Oleskan ya sayang. Yang satu lagi buat pereda nyeri, diminum sehari tiga kali. Usahakan jangan ditunda kehamilannya ya sayang. Mama ingin punya cucu." Kata Lisa lembut.
"Makasih ma." Jawab Mira dengan pipi merona.
"Tenang aza ma. Ga akan ditunda kok. Ini juga dari kemaren Gege udah usaha. Semoga membuahkan hasil." Kekeh Gege. Kedua orangtua Gege tertawa mendengar anaknya berkata seperti itu. Akhirnya, mereka berpamitan dan langsung menjemput Zidan dan Fara. Setelah itu, menuju bandara. Sopir Gege langsung pamit setelah mengantarkan sampai ke bandara.
"Lumayan istirahat sebentar. Sejam lagi kita berangkat." Kata Gege.
"Iya bener. Kita bisa pegel nanti di pesawat, 12 jam. Ngopi aza dulu kali ya." Ujar Zidan.