Sebulan berlalu semenjak pernikahan Mira dan Gege. Fara juga udah kembali ke Indo, dua minggu setelah dua minggu berada di sana. Dia membantu Zidan menyeleksi pegawai dan yang lainnya. Fara diminta Lily ikut membantu butiknya yang di Indo. Tentu saja hal itu membuat Reno gembira. Sedangkan Mira, dia tetap di sana dan bekerja di supermarket Gege yang telah rampung. Dia menjadi kepala keuangan di sana sesuai jurusan saat kuliahnya dulu, administrasi.
Dua hari lagi, Lily dan Jason akan menikah. Mira, Gege, dan Zidan, ga bisa ke Indo karena mereka udah mulai kuliah. Lily memakluminya. Dia tahu, Zidan belum siap bertemu dengannya. Untuk Mira dan Gege, Lily paham, Gege pasti sibuk di kampus. Dan Mira sibuk bekerja di supermarket Zidan.
Sore ini, Sita dijemput Dafa dan mereka janjian ama Fara dan Reno di kafe seberang butik Lily. Dafa dan Reno berbarengan sampai karena keduanya bareng berangkatnya. Dafa membonceng Sita. Ketiganya duduk dan mulai memesan. Tak lama, Fara menghampiri mereka.
"Jadi besok gimana? Mau ke sana jam berapa?" Tanya Fara.
"Kayanya pas istirahat aza ya. Ga enak juga izin terus ama Pak Zein." Kata Sita.
"Iya bener. Semoga aku ga ada acara keluar ama bos." Kata Reno.
"Aku jemput ke kantor ya sayang. Pas makan siang." Kata Dafa.
"Iya. Aku tunggu ya. Beres duhur, aku langsung ke lobi." Jawab Sita.
"Kamu mau aku jemput sayang?" Tanya Reno.
"Ga usah. Aku pake ojek online aza ke kantormu. Biar pake motor bareng ama Dafa ma Sita." Kata Fara.
"Oke." Jawab Reno.
"Kata Gege, Zidan udah mulai membaik. Apalagi perusahaannya sudah mulai berjalan. Dia sangat sibuk. Dia mulai mendata produk UMKM dari temennya Sita." Kata Dafa.
"Baguslah. Dia harus banyak kegiatan, yang positif tentunya." Kata Reno.
"Denger-denger dari Mira, dia lagi deket ama kepala marketing di sana. Orang Indo juga, lulusan kampus yang sama dengan kamu Daf." Kata Fara.