Tiga Bulan Kemudian
Dafa sedang bersiap untuk menjemput Sita ke kantornya. Dia ada janji dengan Sita ke butik Lily untuk mencoba gaun pengantin mereka berdua. Setengah jam, akhirnya sampailah dia di kantor Sita. Dia dengan sabar menunggu pujaan hatinya di lobi. Tak lama, Sita turun ke lobi.
"Dah lama sayang?" Tanya Sita
"Baru lima menit sayang. Udah siap, mau berangkat srkarang?" Tanya Dafa. Sita tersenyum dan mengangguk. Lalu Dafa memegang tangan Sita dan berjalan menuju parkiran. Di belakangnya, Reno mengikuti sambil cekikikan.
"Duh calon pengantin. Jadi ngiri nih. So sweet." Kata Reno. Keduanya menoleh ke belakang.
"Kamu Ren. Ngagetin aza." Kekeh Dafa.
"Mau bareng Daf? Aku juga mau jemput Fara." Kata Reno. Dafa hanya mengangguk. Dua motor itu pun melaju menuju butik Lily. Hanya sepuluh menit saja untuk sampai di sana. Lalu, semuanya turun dari motor dan menuju lobi butik. Terlihat Fara dan Lily sedang mengerjakan sebuah gaun. Kandungan Lily menginjak 8 bulan, perutnya sudah membuncit.
"Hai sayang. Lagi sibuk?" Tanya Reno.
"Ga juga. Ini cuma perlu direvisi sedikit. Tunggu bentar ya. Daf, Ta, tunggu ya. Mau minum apa?" Tanya Mira sambil memanggil seorang karyawan.
"Mbak, tolong buatin teh camomile hangat untuk mereka ya." Pinta Fara. Dia pun mengangguk dan berlalu. Fara masih asyik menambahkan beberapa kekurangan gaun tersebut dan mencatatnya. Sedangkan Lily, dia meminta karyawannya mengambil gaun pengantin Dafa dan Sita.
"Dafa, Sita, yuk coba dulu gaunnya. Barangkali masih ada yang kurang." Kata Lily. Keduanya tersenyum. Mereka masuk ke fitting room dan mencobanya. Lalu keduanya keluar berbarengan.
"Wih. Bagus banget ini. Calon pengantin emang keren." Kekeh Reno.
"Sita, kamu cantik banget. Oh My God, you're so pretty girl." Kekeh Fara. Lalu Fara mengambil foto Dafa dan Sita, seperti biasa, dia mempostingnya di status.