Sampailah mereka di kediaman Dafa, Fara memapah Sita, didampingi Reno. Dia seakan tak bertulang, dia sudah tak kuat menopang tubuhnya. Gegas Reno meminta Hendra membantunya. Keduanya menggotong Sita dan membawanya ke kamar tamu.
"Dia pasti shock. Sampai pingsan begini." Kata Hendra, masih menatap pilu pada Sita. Fara dan Lily serta Jason ikut masuk.
"Iya. Dia sangat mencintai Dafa. Dan mereka akan menikah tiga bulan lagi. Bahkan mereka sudah fitting baju pengantin." Fara berucap dambil kembali bercucuran air mata. Reno mengusap punggung Fara dengan lembut.
"Ini sudah takdir sayang. Kita juga harus mengikhlaskannya. Kita hanya perlu ada di sisi Sita. Bantu dia bangkit." Kata Reno lembut. Fara menyelimuti Sita dan memeluknya. Dia menangis. Semuanya mengerti, laku keluar dari ruangan. Meninggalkan Fara dan Sita.
"Aku tahu kamu pasti hancur. Kamu luluh lantak. Kamu pasti berpikir, takdir begitu kejam memisahkanmu dengan Dafa. Tapi aku tahu, kamu sedang diuji. Aku tahu kamu sanggup menghadapi ujian ini. Aku akan selalu ada di sisimu Sita." Fara melepaskan pelukannya. Dia mengusap lembut hijab hitam Sita. Lalu keluar dari ruangan.
Pengajian akan dimulai bada duhur. Fara membantu keluarga Dafa menyiapkan semuanya, bersama Reyna dan juga Jihan. Setelah itu, pengajian pun dimulai. Pengajian selesai sekitar jam 2. Semua tamu dan tetangga pun sudah pada pulang.
"Restu, terima kasih sudah datang. Ini siapa?" Tanya Jihan, dengan mata yang membengkak.
"Iya tante. Saya turut berduka cita. Ini temen satu kantor saya, Hendra." Hendra pun mengalami Jihan dan Juna, juga Reyna.
"Makasih ya kalian sudah datang. Sampai ga ngantor ya kayanya?" Tanya Jihan.
"Ga apa tante. Bos saya juga di sini, itu, yang di sebelah Bu Lily." Kata Hendra.
"Oh, kalian anak buahnya Jason? Sita berteman baik dengan Lily. Jason juga. Sekali lagi, terima kasih ya." Kata Jihan.
"Kalo begitu, kami pamit ya tante, om, Reyna." Kata Hendra dan Restu. Lalu keduanya berpamitan pada keluarga Dafa, dan juga pada Fara, Lily, dan Jason.
"Far, Bu Lily, Pak Jason, aku ma Restu pamit dulu ya. Mau ke kantor lagi." Kata Hendra.
"Oke. Aku masih akan di sini menemani Lily. Pesan ucapan berduka cita dari Black Lion dan butik La'Este. Langsung kirim ke sini." Kata Jason.